Giliran Orangtua Penerima Beasiswa Unjuk Rasa di Kemendiktisaintek

--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID --Entah ada apa dengan Kementerian Pendidikan Tinggi,.Sains dan Teknologi (Diktisaintek). Dalam waktu berdekatan, berturut-turut muncul masalah terkait kebijakan yang diambil. Yang terbaru adalah kebijakan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang dinilai kini belum jelas.
Bahkan, oang tua dari murid penerima BIM angkatan 4 sampai menggelar aksi demonstrasi di Kantor Kementerian Diktisaintek, Jakarta, Rabu (19/2). Mereka mempertanyakan realisasi beasiswa ini yang masih terombang-ambing.
Terlebih dengan dipecahnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada pemerintah Kabinet Merah Putih.Sebelumnya, permasalahan beasiswa ditangani oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) yang kini tergabung dalam Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
"Dengan adanya transisi kepemimpinan dan perubahan struktur Kementerian Pendidikan pada saat program BIM 4 masih berjalan, terjadi simpang siur informasi di masyarakat luas yang menimbulkan keresahan siswa penerima dan juga orang tua dari penerima BIM 4, apakah BIM Program Bergelar tersebut dilanjutkan?" ungkap Ketua Paguyuban OTM BIM Persiapan Angkatan 4 Ihsandawi.
Sebelum masalah program BIM, Kementerian Diktisaintek juga diterpa kabar tidak sedap soal karyawan yang dimasalahkan, karena ada campur tangan keluarga. Sebelumnya lagi. banyak protes dan unjukrasa soal kebijakan tunjangan kinerja.
BACA JUGA:Wah, Pak Dosen Mau Unjuk Rasa Tuntut Tunjangan Kinerja
Tak hanya itu, efisiensi anggaran berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 juga semakin menimbulkan kekhawatiran para penerima.
Meski Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro buka suara, pihaknya masih belum mendapatkan kepastian mengenai kelanjutannya lantaran proses masih mandek. Di mana, para demonstran mengulangi pernyataan Satryo pada saat Rapat Komisi X DPR RI, 12 Februari 2025 lalu. "Beasiswa mereka akan kami berikan lewat dana LPDP, sudah kita hitung dan sudah kita pastikan akan di-cover sesuai dengan jumlah peserta," ujar Ihsan menirukan pernyataan Satryo.
BACA JUGA:Waduh! Karena Efiensi Anggaran, Beasiswa Dibatalkan
Oleh karena itu, pihak orang tua menginginkan klaarifikasi dari Satryo mengingat batas daftar ulang dan pembayaran uang jaminan ke universitas tujuan yang semakin mepet.
Terdapat empat tuntutan pada aksi Beasiswa Indonesia Maju Angkatan 4, di antaranya sebagai berikut.
1. Realisasi, kepastian mekanisme dan timeline dari pernyataan Bapak Satryo tgl 12 Feb 2025 di rapat dengan Komisi X DPR RI terkait pemberian beasiswa S1 Luar Negeri lewat dana LPDP.
2. Segera jalankan pemrosesan Beasiswa Indonesia Maju S1 Luar Negeri mengingat LoA yang sudah diterima dan beberapa sudah harus dikonfirmasi ke universitas terkait. Tidak bisa menunggu lagi.
3. Konfirmasi pembiayaan atas LoA yang sudah diterima (yaitu Letter of Guarantee dan Letter of Sponsorship) segera dilakukan, mengingat adanya batas akhir pembayaran uang jaminan/pangkal ke Universitas.
Sumber: disway news network