Alumni UM Kawinkan Teknologi dan Ilmu Sosial dalam Sebuah Buku

Alumni UM  Kawinkan Teknologi dan Ilmu Sosial dalam Sebuah Buku

Alumni Universitas Negeri Malang (UM), Fadhil Fathurochman tuangkan gagasan sociotech dalam sebuah buku--

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.COM-- Universitas Negeri Malang (UM) tak pernah berhenti mencetak akademisi unggul yang terus berkarya. Fadhil Fathurochman, alumni UM Program Studi S2 Fisika (2021-2023) menulis buku yang mempertemukan sains dan ilmu sosial melalui pendekatan sosioteknologi. Judul bukunya, Arena Sociotech  yang isinya dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan alam (natural science) dan ilmu sosial humaniora.

Alasan menulis buku yang tergolong menarik itu, bermula dari keresahan Fadhil yang menilai buku atau tulisan ilmuwan bidang teknik hanya dibaca orang tertentu saja.  “Tulisan saya di jurnal ilmiah hanya dibaca oleh kelompok tertentu, terutama di kalangan akademisi. Jarang sekali anak-anak dari sosial humaniora membaca jurnal sains, seperti nanoteknologi atau nanomaterial,” ungkap Fadhil.

Kondisi ini memicu Fadhil untuk menulis buku yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu, baik sains maupun sosial. Sehingga. dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum. Yaitu, buku berjudul Arena Sociotech, yang berfokus kepada perubahan masyarakat yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.

Fadhil menambahkan, teknologi yang ada saat ini, mulai dari nanoteknologi hingga teknologi pangan, seharusnya tidak hanya relevan bagi pakar di bidangnya, tetapi juga bagi masyarakat luas. “Saya ingin tulisan saya bisa dibaca dan dipahami oleh semua orang, bukan hanya akademisi,” jelasnya. Untuk itu, dalam bukuya itu, dia menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum, termasuk kalangan yang tidak memiliki latar belakang akademis.

Dalam buku itu, Fadhil juga membahas fenomena Society 5.0, di mana batasan antara manusia dan teknologi semakin kabur. “Kita bangun tidur, yang pertama kita cek adalah ponsel. Bahkan saat ini sudah ada jurusan animasi dan game e-sport di kampus-kampus, sesuatu yang dulu dianggap tabu,” ujar Fadhil.

Untuk itu, dia berharap paradigma lama yang memandang negatif teknologi, seperti game online, dapat diubah. Menurutnya, teknologi kini mampu menawarkan karier yang menjanjikan, seperti dalam industri e-sport.


Buku karya fenomenal Fadhil Fathurochman ini pertemukan paradigma teknologi dengan kehidupan sosial era milenial --

Sebagai bagian dari upayanya untuk menjangkau pembaca yang lebih luas, Fadhil aktif mempromosikan bukunya melalui berbagai media, termasuk podcast, seminar, dan bedah buku. Dia uga berharap buku ini dapat membantu masyarakat lebih memahami dampak teknologi terhadap kehidupan sehari-hari dan bagaimana teknologi dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk kebaikan.

Fadhil menutup dengan pesan kepada mahasiswa khususnya mahasiswa UM agar terus berinovasi. “Harapan saya kepada mahasiswa UM yang kini sedang menempuh kuliah jangan hanya fokus pada hal administratif. Kita harus lebih peduli pada nilai ilmu yang dipelajari dan bagaimana ilmu tersebut dapat berguna bagi masyarakat,” katanya.

Buku Arena Sociotech menjadi salah satu upaya penting dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama pada poin ke-empat, dalam aspek pendidikan berkualitas dan inovasi teknologi. Dengan begitu, UM selalu mencetak genarasi-generasi yang unggul dan produktif dalam berkarya, seperti Fadhil yang berharap karyanya dapat membuka cakrawala dan wawasan lebih luas tentang bagaimana sains dan sosial dapat saling mendukung dalam memecahkan tantangan global. (*) 

Sumber: