IMPALA UB Soroti Pengelolaan Sampah di Pantai Kondang Merak, Monyet di Sana Jadi Suka Makan Sampah
Anggota IMPALA UB tinjau pengelolaan sampah di Pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang--prasetya.ub.ac.id
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Brawijaya (IMPALA UB) mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pengelolaan sampah di Pantai Kondang Merak, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Berdasarkan hasil tinjauan yang dilakukan tim IMPALA pada 20-21 Januari 2025 lalu. pengelolaan limbah di pantai ini dinilai belum optimal. Meskipun, tempat sampah telah disediakan di berbagai titik,
Kondisi ini tidak hanya merusak estetika pantai. Tetapi juga menimbulkan ancaman serius bagi keseimbangan ekosistem dan satwa liar di sekitarnya.
Hasil laporan IMPALA UB menunjukkan bahwa sampah yang terkumpul hanya dipilah dan kemudian dibakar tanpa melalui proses pengolahan yang ramah lingkungan. Pembakaran sampah semacam ini menghasilkan polusi udara yang memperburuk perubahan iklim serta merusak lapisan ozon.
Selain itu, tumpukan sampah sering ditemukan di sudut-sudut pantai dan jalur menuju kawasan perkemahan. Sehingga mengurangi daya tarik wisata dan merusak lingkungan.
--Instagram @impalaub
Dampak pada Monyet Ekor Panjang
Salah satu dampak serius dari pengelolaan sampah yang buruk adalah perubahan perilaku satwa liar, terutama Macaca fascicularis atau monyet ekor panjang.
Satwa yang biasanya mencari makan dari sumber alami seperti buah dan daun kini bergantung pada tumpukan sampah yang ada di sekitar pantai.
Ketergantungan ini tidak hanya mengganggu pola makan alami mereka. Tetapi juga mengurangi kemampuan mereka untuk bertahan hidup secara mandiri di habitatnya.
Solusi Berkelanjutan
IMPALA UB memberikan beberapa rekomendasi strategis untuk mengatasi masalah ini, di antaranya:
1. Peningkatan Edukasi kepada Pengunjung
Kesadaran wisatawan tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai perlu ditingkatkan.
Sumber: prasetya.ub.ac.id