Pergantian Tahun, Mahasiswa Seni Rupa UM Pameran NGAEBUT di MCC

Pergantian Tahun, Mahasiswa Seni Rupa UM Pameran NGAEBUT di MCC

Pameran 'NGÆBUT' oleh Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa UM pada Kamis (02/01)-Istimewa-

BLIMBING, DISWAYMALANG.ID--Karya seni sering kali menjadi media untuk menyampaikan isu sosial dan politik. Atau, representasi tradisi yang ada di sekitar kita. 

Hal ini terlihat dalam pameran seni bertajuk “NGÆBUT” yang diadakan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Universitas Negeri Malang (UM). Pameran ini digelar pada 31 Desember 2024 dan 2 Januari 2025, bertempat di Lantai 4 Gedung Malang Creative Center (MCC), mulai pukul 10.00 hingga 21.00 WIB.

Dengan tema NGÆBUT, yang berasal dari frasa Ngarya Ngebut (berkarya dengan cepat), pameran ini menyoroti hubungan antara waktu dan karya seni. 

Tema tersebut mencerminkan bagaimana seniman harus berpacu dengan waktu untuk menghasilkan karya. Sekaligus, menunjukkan bagaimana karya seni itu sendiri berubah seiring waktu. 

Pameran ini menampilkan 11 karya seni dari dua mahasiswa semester akhir sebagai bagian dari tugas akhir mereka. Karya-karya tersebut terbagi menjadi dua jenis: digital painting yang dicetak di art paper ukuran A2, serta karya seni menggunakan teknik backlight pada media kanvas.

Tradisi Lokal, Seni Digital

Salah satu karya yang menarik perhatian adalah ilustrasi bertema tradisi “bersih desa” di Kota Batu, dengan fokus pada pemanfaatan encek—wadah makanan khas yang terbuat dari pelepah pisang.


'Sajen' dan 'Sandingan' menggunakan Encek, Sarana Memohon Restu dalam tradisi Bersih Desa, Kota Batu karya Mira Kartike R. P -Istimewa-

Dilansir dari alitindonesia.or.id, encek adalah wadah berbentuk persegi yang terbuat dari pelepah pisang dengan penopang dari anyaman bambu di bagian bawah. 

Di dalamnya, terdapat daun pisang sebagai alas makanan, dilengkapi dengan daun kelapa muda atau janur. Encek melambangkan harapan atau cita-cita besar, yang secara filosofis digambarkan sebagai "menanti cahaya surga."

Ilustrasi ini dibuat oleh Mira Kartika Regina Patricia menggunakan teknik digital painting. Tujuannya tidak lain adalah agar terlihat lebih menarik. Karya tersebut dicetak di art paper ukuran A2, menghadirkan tradisi lokal dalam kemasan yang modern dan penuh daya tarik.

Eksperimen Teknik Backlight 

Karya lain yang tidak kalah memukau adalah hasil inovasi Jeconiah Oresa Reyner Ariel Melvern, yang mengembangkan teknik backlight di media kanvas. Teknik ini memungkinkan dua sisi kanvas, bagian depan (recto) dan belakang (verso), ditampilkan secara bersamaan dengan memanfaatkan pencahayaan.


Manifestasi, Karya Seni dengan Teknik Backlight pada Media Kanvas (kiri) tanpa backlight (kanan) dengan backlight karya Jeconiah Oresa R. A. M-Istimewa-

Sumber: