Happy Ending tapi Kedodoran, Begini Tanggapan Penonton Episode Terakhir “When The Phone Rings”

MALANG, DISWAYMALANG.ID— Drama When the Phone Rings (WTPR) memang berakhir bahagia. Para karakter jahat pun sudah mendapatkan hukumannya. Namun, kebanyakan penonton malah kecewa. Kok bisa?

Ya, setelah ditunggu-tunggu, ternyata ending drama ini dinilai kedodoran dalam penulisan naskahnya. Banyak plot yang dinilai tidak perlu dan tidak konsisten dengan karakter para pemeran. Contohnya keputusan Baek Sa-eon untuk kabur dan menghilang dari istrinya. Juga pemilihan setting perang di Argan. 

BACA JUGA:Yoo Yeon Seok dari When The Phone Rings Masuk Nominasi Daesang Award

Dalam cerita, Baek Sa-eon (Yoo Yeon-seok) akhirnya bersatu dengan istrinya, Hong Hee-joo (Chae Soo-bin). Bahkan penonton disuguhi adegan mereka bercinta. Namun, tetap saja penonton kurang puas.

“(Endingnya) sangat drama sekali. Episode 12 itu kek maksa. Mungkin biar seru tapi menurutku ke lebih buang-buang uang saja. Kenapa Sa-eon mendadak jadi pemberontak? Lah, barusan dia menyesali kenapa dalam 3 tahun pernikahan dia nggak memperlihatkan rasa cintanya, kenapa malah menghilang dengan alasan yang nggak perlu dijadikan alasan. Hufttt mau bilang konyol tapi namanya juga drama…” Demikian pendapat Ulya, seorang guru SD yang penggemar drakor.

Penilaian senada disampaikan oleh Ani, yang juga seorang guru. “Dramatis sekali! Pas Hee-joo nyusul ke Argan. Ini sih ngabisin durasi doang. Kek lompatnya jauuuh banget. Aku ngerasa bosen sih nonton episode 12,” tulisnya.

Di episode terakhir ini memang diceritakan, setelah skandal jahat yang melibatkan keluarganya mencuat, Baek Sa-eon memilih menghilang, dan terakhir terdeteksi di Argan, sebuah negara antah berantah yang sedang terlibat perang.

“Lihat bed scene aja biasa aja, karena udah lewat masa klimaksnya. Padahal kalau ditayangin di episode tengah tuh pas lagi mekar-mekarnya pasti rasanya beda,” lanjut Ani.

“Sempet ngakak pas ada scene di Argan terus HeeJoo diculik tantara. Ini apaan? Kenapa jadi ala-ala DOTS? So far okelah secara keseluruhan. Plot hole sana sini wajar,” ungkap Alva, staf DPR/MPR RI yang juga penggemar drama. DOTS yang dimaksud adalah drama Descendant of the Sun, drakor berlatar perang yang sangat ngetop di tahun 2016.

Di kalangan penonton internasional, tim penulis drama ini juga menuai hujatan. Sama dengan pendapat penonton Indonesia, rata-rata menilai akhir drama ini terlalu dramatis, bahkan mengada-ada. Tidak heran, di polling yang dilakukan di Soompi Forums, 44,4 persen penonton memilih jawaban “It was good, but the writing was a bit inconsistent”, bagus namun penulisannya sedikit tidak konsisten.

Meskipun demikian, akting para pemain tetap menuai pujian dari para penggemar. Yoo Yeon-soek dinilai sangat pas memerankan karakter juru bicara kepresidenan yang karismatik. Sementara Chae Soo-bin memang sangat dikenal dengan karakter perempuan yang rapuh namun kuat. Pas sekali dengan peran Hong Hee-joo di drama ini.

BACA JUGA:Yoo Yeon Seok dari When The Phone Rings Masuk Nominasi Daesang Award

Sementara itu, meskipun banyak dikritik, namun episode terakhir WTPR justru mendapatkan rating tertinggi sepanjang penayangannya, mengalahkan rating episode-episode terdahulu. Menurut Nielsen Korea, episode terakhir ini mencetak rating nasional rata-rata sebesar 8,6 persen, yang menandai rekor tertinggi baru untuk drama tersebut.

Drama ini mengisahkan pasangan suami istri Baek Sa-eon dan Hong Hee-joo. Baek Sa Eon adalah juru bicara presiden termuda di Korea, berasal dari keluarga politik yang terpandang. Latar belakangnya meliputi peran sebagai wartawan perang, negosiator sandera, dan pembawa berita. Tiga tahun lalu, ia menikahi Hong Hee-joo, seorang juru bahasa isyarat bisu dan anak angkat kedua dari seorang pemilik surat kabar. Pernikahan mereka, yang lebih bersifat politis, telah berlangsung lama dan dingin. Namun, ketika Hee-joo diculik, kehidupan dan hubungan mereka berubah. (*)

Sumber: mydramalist