Mana yang Lebih Unggul: DeepSeek atau OpenAI?
DeepSeek menjadi saingan Ai baru OpenAI--Tazqia Aulia Zalzabillah
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan kemajuan pesat dalam bidang kecerdasan buatan (AI).
Teknologi AI, seperti yang dikembangkan oleh OpenAI, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita.
Salah satu contoh produk AI yang paling populer adalah Chat GPT.
Kehadiran AI telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan kita, antara lain cara bekerja, berinteraksi, hingga solusi dalam meemcahkan sebuah masalah.
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), lanskap persaingan di bidang ini semakin menarik.
Selain pemain-pemain besar yang sudah mapan, muncul pula pendatang baru yang berpotensi menjadi pesaing serius.
Salah satu pemain yang menarik perhatian adalah DeepSeek, sebuah perusahaan rintisan (startup) yang berbasis di Tiongkok.
DeepSeek, yang baru saja diluncurkan pada Januari 2025, telah mengguncang dunia teknologi dengan aplikasi AI yang sangat efisien dan hemat biaya. Hanya dalam waktu singkat, aplikasi ini telah diunduh lebih dari satu juta kali, menunjukkan betapa besar minat terhadap teknologi yang ditawarkan.
DeepSeek telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam pengembangan teknologi AI, dan popularitas serta pengaruhnya terus meningkat.
Hal ini memunculkan pertanyaan penting: di antara pemain-pemain besar yang sudah ada, termasuk OpenAI, dan DeepSeek yang sedang naik daun, manakah yang sebenarnya lebih unggul dalam hal kemampuan dan inovasi?
Di sisi lain, OpenAI, sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 2015, telah menjelma menjadi salah satu kekuatan dominan di ranah kecerdasan buatan (AI).
Mereka telah berhasil mengembangkan dan meluncurkan berbagai produk AI yang telah mendapatkan pengakuan luas di seluruh dunia.
Dua di antara produk mereka yang paling terkenal adalah model bahasa GPT-4 dan GPT-3.
Perbandingan Secara Aksesibilitas
Meskipun sama-sama fokus pada AI canggih, DeepSeek dan OpenAI punya pendekatan berbeda.
Sumber: goodstats