Mengangkat Suara Perempuan, Buku Karya Mahasiswa UB Malang Dibedah di Kampus Sendiri

Mengangkat Suara Perempuan, Buku Karya Mahasiswa UB Malang Dibedah di Kampus Sendiri

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Penulis yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (UB) Aurelya Dinda Pratiwi mendapat kesempatan untuk mengenalkan buku karyanya di kampusnya sendiri, Kamis (12/12).  Yakni, buku yang diberi judul Mimpi Gadis Pasir. 

Buku Mimpi Gadis Pasir sendiri, merupakan kumpulan sepuluh cerita pendek yang menggambarkan fenomena patriarki dan ketidakadilan yang dihadapi perempuan. Salah satu cerpen yang paling menarik perhatian adalah Perempuan Penggali, kisah tentang dua perempuan, Romlah dan Rodiyah, yang bekerja sebagai penggali kubur dan sumur. 

Dalam bukunya itu, Aurel --sapaan dia-- juga menyoroti isu yang sering menempatkan perempuan sebagai warga kelas dua. Khususnya di daerah asalnya, Sumenep, Madura.


Buku Mimpi Gadis Pasir-Metta/Disway Malang-

Inspirasi di Balik Karya

Saat tampil, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UB ini juga memaparkan cerita di balik penulisan bukunya. Dia mengungkapkan, alasan menulis buku ini berawal dari keresahannya terhadap stigma yang kerap melekat pada perempuan. Baik itu lajang, janda, maupun status lainnya.

Aurel merasa, perempuan sering dipandang sebelah mata dan dianggap tak layak bersuara. Padahal mereka adalah pilar peradaban dan penggerak perubahan.

Melalui karya ini, dia ingin menyuarakan bahwa perempuan memiliki kekuatan untuk bangkit dan melawan diskriminasi.

Di depan peserta, Aurel juga membagikan kisah perjalanan kreatifnya. Menurut dia, antara lain berawal dari kunjungan penulis legendaris Pramoedya Ananta Toer ke sekolahnya.

Aurel yang sejak kecil memang gemar menulis,  terinspirasi oleh penulis Tetralogi Buru, termasuk Bumi Manusia itu, untuk makin menekuni dunia tulis menulis.

Meskipun akses buku di Sumenep terbatas, Aurel tetap gigih mengikuti lomba sastra untuk mengasah bakat dan tekadnya. Hingga menghasilkan karya perdana yang inspiratif. Mimpi Gadis Pasir.

Menariknya, buku ini  awalnya diajukan sebagai tugas akhir pengganti skripsi. Kini buku itu  berhasil diterbitkan dan membuktikan kualitas kisah-kisah di dalamnya.

Yohan Fikri, seorang penulis sekaligus pengulas buku yang diundang dalam acara tersebut, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap Mimpi Gadis Pasir. "Yang menarik dari Mimpi Gadis Pasir ini karena berhasil mendobrak laki-laki sebagai arus utama dalam tokoh cerita," ujar Yohan.

Jamila Wijayanti, M.Pd., dosen pembimbing Aurel, juga menyampaikan kekagumannya terhadap buku ini. "Saya pikir banyak yang menarik di dalam kumpulan cerpennya Aurel. Dia mengangkat cerita tentang perempuan yang rentan, tetapi mampu melawan. Ini akan menginspirasi perempuan-perempuan yang membaca karyanya Aurel, bahwa semua perempuan bisa berdaya," ujarnya.

Sumber: