Hadiri Perayaan Natal, Bupati Malang Berharap Para Pemuka Agama jadi Benteng Toleransi

Hadiri Perayaan Natal, Bupati Malang Berharap Para Pemuka Agama jadi Benteng Toleransi

Perayaan Natal di Kalipare, Kabupaten Malang, Kamis (12/12)--malangkab.go.id

KALIPARE, DISWAYMALANG.ID- Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M berharap  peran dari keluarga besar DPC Asosiasi Pendeta Indonesia Kabupaten Malang  untuk senantiasa memberikan pelayanan rohani dan penguatan iman umat dengan penuh ketulusan. Termasuk dalam merawat kerukunan, toleransi dan kedamaian.

Menurut Bupati, patut disyukuri bahwa kehidupan beragama di Kabupaten Malang semakin membaik. Hal ini, kata dia, karena Kabupaten Malang memiliki banyak tokoh agama, tokoh masyarakat, dan juga tokoh pemuda yang memiliki komitmen tinggi 

''Salah satunya tercermin dari perayaan Natal di Kabupaten Malang yang mampu menjadi benteng toleransi dan menguatkan moderasi beragama di tengah masyarakat," katanya, saat hadir dalam  Perayaan Natal Asosiasi Pendeta Indonesia Malang  di Gereja Pantekosta di Indonesia Peniel Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kamis (12/12) 

Bupati juga berharap, perayaan Natal Tahun 2024 dijadikan momen penuh suka cita. Sekaligus,  sebagai refleksi atas nilai-nilai kasih, damai, keadilan, dan kesederhanaan. 

Pesan Kerukunan

Kegiatan perayaan Natal  ini juga diharapkan Sanusi dapat membawa pesan kebaikan, kerukunan, dan persatuan guna bersama-sama membangun Kabupaten Malang yang lebih maju, makmur, dan sejahtera. Tidak hanya sebatas perayaan dan seremonial semata, umat Kristiani dapat kembali memaknai momen Natal tahun ini dengan kesederhanaan hati serta perwujudan kasih yang tulus antar sesama dalam kerangka kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dia menyebut contoh  Kabupaten Malang yang dikaruniai oleh Tuhan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang begitu besar. Terdiri dari beragam suku, ras, agama, budaya, serta latar belakang yang berbeda. 

"Maka sepatutnya semangat kebersamaan ini senantiasa kita jaga guna menghadapi berbagai tantangan yang berpotensi memecah-belah ikatan persaudaraan di antara kita sekalian," tambahnya.

Lebih-lebih perayaan Natal menurut Sanusi sejatinya  juga menjadi pengingat manusia untuk saling berbagi dan peduli terhadap sesama.  "Agar orang-orang di sekeliling kita juga turut merasakan suka cita perayaan Natal. Dengan demikian, kita dapat menjadi sumber berkat yang membawa manfaat bagi sesama," pungkasnya. (*)

 

 

 

 

 

Sumber: malangkab.go.id