Tindakan Antisipatif Terhadap Bencana Hidrometeorologi di Malang: Banjir, Longsor, Puting Beliung

Tindakan Antisipatif Terhadap Bencana Hidrometeorologi di Malang: Banjir, Longsor, Puting Beliung

--ANTARA

KEPANJEN, DISWAYMALANG.ID--Ancaman bencana hidrometeorologi semakin nyata di tengah perubahan iklim yang ekstrim. Banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung kerap melanda berbagai wilayah di Indonesia. Termasuk di Malang Raya. 

BACA JUGA:BPPD Kabupaten Malang Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana di Poncokusumo dan Tajinan

BACA JUGA:Rumpun Bambu Roboh di Dusun Kekep, Koramil Bumiaji Tanggap dan Sigap Atasi Bencana

Mengantisipasi hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah mitigasi. Himbauan ini sejalan dengan prediksi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi dalam beberapa bulan ke depan.

Dilansir melalui laman resmi BPBD Kabupaten Malang, Bencana hidrometeorologi merupakan jenis bencana alam yang timbul akibat interaksi antara berbagai faktor meteorologi. Seperti, curah hujan, kelembapan, suhu, dan angin.

Fenomena alam seperti kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, El Niño, La Niña, tanah longsor, angin puting beliung, gelombang panas, dan gelombang dingin adalah contoh nyata dari bencana hidrometeorologi.

Kondisi cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim semakin meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana jenis ini. Perubahan-perubahan pada faktor-faktor meteorologi inilah yang memicu terjadinya bencana-bencana tersebut. 

Dilansir dari Konservasi DAS Universitas Gadjah Mada (UGM), perubahan cuaca hanyalah pemicu, sedangkan penyebab bencana hidrometeorologi yang utama adalah kerusakan lingkungan yang masif akibat daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat untuk melakukan mitigasi sebagai upaya pencegahan hidrometeorologi.

Inilah langkah-langkah pencegahan hidrometeorologi yang dapat dilakukan oleh masyarakat:

  1. Periksa dan perbaiki bangunan tempat tinggal agar kokoh dan tahan terhadap angin kencang.
  2. Pastikan untuk memotong cabang pohon yang rapuh dan dapat roboh akibat angin kencang.
  3. Simpan barang-barang berharga dan dokumen penting di tempat yang aman dan tahan angin.
  4. Siapkan perlengkapan darurat seperti obat-obatan, lampu senter, makanan cadangan, dan perlengkapan lainnya.
  5. Hindari berkumpul di sekitar pohon besar atau bangunan yang tidak kokoh selama angin ribut.
  6. Dapatkan informasi terbaru dari sumber yang terpercaya melalui radio atau media sosial terkait perkembangan cuaca dan arah angin.

Mari bersama-sama wujudkan lingkungan yang aman dan nyaman. Dengan menerapkan langkah-langkah mitigasi yang telah dijelaskan, kita dapat melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar dari dampak buruk bencana hidrometeorologi. Dengan meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan, serta melakukan tindakan preventif secara bersama-sama, kita dapat mengurangi risiko bencana dan membangun masyarakat yang lebih tangguh.

Sumber: bpbd kabupaten malang