Angkanya Tinggi, Dosen Politik UB Prediksi Undecided Voters Bisa Jadi Penentu Hasil Pilkada Malang
Logistik Pilkada 2024 Kota Malang--malangkota.go.id
KOTA MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Tingginya undecided voters atau masyarakat pemilik hak pilih yang belum menetapkan pilihannya menjadi penentu pemenang Pilkada di Malang Raya. Khususnya di Kota Malang.
Hal itu disampaikan oleh Wawan Sobari, Ph.D., dosen magister politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB). Menurut dia, pemilih yang belum menentukan pilihan akan menjadi target utama setiap kandidat. "Mereka cenderung dipengaruhi oleh isu terakhir dan program yang relevan selama kampanye," katanya.
Mengacu ke hasil survei beberapa lembaga survei, menurut Wawan, angka undecided voters di Kota Malang relatif tinggi. Yaitu, 39-44 persen. Itu berarti, hampir separo dari warga pemilik hak pilih masih belum tetap pilihannya.
Hal itu menurut Wawan menjadi tantangan bagi kandidat yang disebut-sebut unggul dalam survei. Sebut saja untuk Mochamad Anton atau Abah Anton yang dalam survei, disebutkan unggul dibandingkan dengan kandidat lain.
"Meski kuat, ada 40 persen pemilih Mochamad Anton yang masih lemah dan berpotensi mengubah pilihan jika ada isu signifikan," tambahnya. Digabung dengan angka undecided voters, lanjut dia, pemilih katagori lemah itu menjadi tantangan utama Anton untuk mempertahankan momentum dan mengurangi sentimen negatif melalui kampanye positif.
Wawan Sobari, Ph.D.--istimewa
Faktor Popularitas
Mengacu ke hasil survei, khususnya perilaku pemilih dalam menentukan calon unggulannya, Wawan menyebut faktor populatas calon menjadi yang terutama bagi masyarakat dalam menentukan pilihannya. Lebih khusus lagi, popularitas yang sudah dibuktikan dengan hasil kerja nyata.
Itu yang menurut Wawan menjadi penyebab Mochammad Anton yang adalah wali kota Malang periode 2013-2018 unggul dalam survei di Kota Malang. Demikian juga calon petahana di Kabupaten Malang Drs H.M. Sanusi.
"Popularitas menjadi faktor utama dalam keunggulan calon. Mengalahkan faktor partai pendukung. Selain juga, pengaruh faktor kampanye," tambahnya.
Hal itu pula yang menurut dia menjadi jawaban mengapa kandidat Heri Cahyono tidak juga naik elektabilitasnya menurut survei. Sebaliknya, kandidat Wahyu Hidayat yang melakukan kampanye lebih masif, makin tinggi popularitasnya dan menjadi penantang Abah Anton.
"Sekali lagi, semua masih bisa berubah karena undecided voters di Kota Malang relatif tinggi. Isu dan perkembangan terakhir menjelang Pilkada akan sangat berpengaruh," pungkasnya. (*)
Sumber: