Simposium di Jepang, Tim FPIK UB Ikut Bahas Ikan sebagai Sumber Pangan Global

Tim FPIK UB di IFS 2024 dan Forum ASEAN FEN di Hokkaido, Jepang, 18-24 November 2024--Istimewa
HOKKAIDO, DISWAYMALANG.ID-- Tim dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) ikut terlibat dalam pembahasan menjadikan ikan sebagai sumber pangan global. Pembahasan dilakukan dalam International Fisheries Symposium 2024 yang digelar 18-24 November 2024 di Hakodate, Hokkaido, Jepang.
Tim yang terdiri dari sembilan dosen itu dipimping langsung oleh Dekan FPIK UB Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si, IPU. Ikut dalam tim, mantan Dekan FPIK UB yang juga mantan Ketua ASEAN Fisheries Education Network (FEN), Prof. Dr. Ir. Happy Nursyam, M.S.
Menurut Maftuch, selain simposiun, acara di Jepang ini juga merupakan pertemuan tahuan ASEAN FEN. ASEAN FEN adalah jejaring perguruan tinggi perikanan dan ilmu kelautan di Asean plus empat negara lain. Yaitu Jepang, China, Korea dan Taiwan.
Di ASEAN FEN, FPIK UB tercatat sebagai anggota Dewan Pendiri atau Board Member. "Di Indonesia ada dua Board Member ASEAN FEN. Selain FPIK UB, juga Unair," katanya.
Karena berstatus pendiri, FPIK UB menurut Maftuch selalu menghadiri pertemuan ASEAN FEN. "Antara lain agar kami selalu bisa mengikuti updating isu perikanan dan kelautan global," tambahnya.
Lebih-lebih isu ikan sebagai sumber pangan global yang dibahas sebagai tema utama pertemuan kali ini, menurut Maftuch sesuai dengan fokus riset FPIK UB dua tahun terakhir ini.
Sebagian tim FPIK UB yang sedang mengikuti IFS 2024 di Hokkaido, Jepang, 18-24 November 2024--Istimewa
Dua tahun terakhir ini, FPIK UB fokus untuk melakukan riset berbasis komoditas. Ada enam komoditas obyek riset, yang tiga di antaranya adalah sumber pangan. Yaitu, udang, tuna dan ikan nila. Tiga komoditas lain adalah ikan koi, mangrove dan wisata bahari.
Menurut Maftuch, fokus riset FPIK UB ke komoditas yang tiga di antaranya merupakan sumber pangan utama dunia dari perikanan, menunjukkan kesesuaian dengan update isu global. Dia menyebutkan, FPIK UB sudah memiliki roadmap riset komoditas-komoditas itu, hingga lima tahun ke depan. Roadmap riset itu merupakan hasil luaran riset tahun 2023.
"Kini kami akan fokus menjalankan roadmap itu, dengan prioritas riset udang," jelasnya.
BACA JUGA:Gelar Dua Konferensi Internasional Serentak, FPIK UB Fokus Prioritaskan Riset Udang
Maftuch menambahkan, keikutsertaan dalam pertemuan ASEAN FEN ini juga dimanfatkan untuk menambah wawasan dan mencari best practise untuk meningatkan mutu pembelajaran di FPIK UB. (*)
Sumber: