Guru Besar Peternakan UB Puji Langkah Mentan Atasi Masalah Susu Impor
Mentan Amran bersama peserta acara Gerakan Peningkatan Produksi Susu Nasiona di Pasuruan, Kamis (14/11) foto bersama--disway news network
KETAWANGGEDE, DISWAYMALANG.ID-- Guru Besar Produksi Ternak Perah Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) Prof. Dr. Ir. Tri Eko Susilorini memuji langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam menangani masalah susu sapi yang sedang ramai belakangan ini. Dia menyebut langkah Mentan sebagai cepat tanggap dan bisa menjawab permasalahan semua pihak.
“Apa yang dilakukan oleh Menteri (Pertanian) itu sangat bagus. Cepat tanggap dan menyenangkan semua pihak," katanya, ditemui Disway Malang di Kampus Fapet UB, Ketawanggede, Kota Malang, Kamis (14/11).
Menurut dia, solusi dari Mentan yang akan mengganti regulasi tentang impor susu adalah sangat tepat. Ini karena, yang perlu diatur adalah soal impornya, bukan melarang impor.
Pasalnya, kebutuhan susu di Indonesia memang belum sepenuhnya tercukupi oleh produksi dalam negeri. "Produksi susu dalam negeri baru mencukupi sekitar 20 persen dari kebutuhan nasional. Jadi harus impor," tambahnya.
Di sisi lain, guru besar yang di kalangan mahasiswanya akrab disapa Bu Icus ini juga setuju dengan upaya Mentan yang meminta para industri pengolahan susu (IPS) untuk menyerap produksi susu dari peternak lokal. Termasuk, yang dilakukan Mentan saat hadir di acara Gerakan Peningkatan Produksi Susu Segar Dalam Negeri di Kantor Bupati Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (14/11).
Di forum tersebut, Mentan kembali menyaksikan "perdamaian" antara para peternak sapi perah, pengepul susu, koperasi dan IPS. Di depan Mentan, para pihak itu menandatangani kesepakatan untuk menyerap produksi susu sapi dalam negeri.
Prof. Tri Eko Susilorini ikut menyaksikan penandatanganan kesepakatan tersebut, bersama Dekan Fapet Prof. Dr. Ir. M. Halim Natsir. Dia mengaku ikut senang dengan adanya kesepakatan tersebut.
Namun, dia juga mengingatkan, para peternak lokal harus berusaha meningkatkan kualitas produk air susunya. "Gak boleh asal, peternak rakyat juga harus menjaga kualitas susu yang dihasilkan," tambahnya.
Prof. Dr. Ir. Tri Eko Susilorini--Guru Besar Bidang Ilmu Produksi Ternak Perah Fakultas Peternakan UB-Metta/Disway Malang-
Perdamaian Sektor Susu
Seperti diberitakan, belakangan ramai masalah susu setelah ada aksi dari peternak sapi perah dan pengepul susu di Pasuruan yang membuang susu sapi lokal produksi mereka. Aksi membuang susu itu dilakukan sebagai protes, karena menurut mereka produk susu mereka tidak terserap oleh IPS.
Atas kasus tersebut, beberapa menteri langsung tanggap. Salah satunya Mentan Andi Amran Sulaiman yang langsung mengudang wakil dari pihak-pihak yang bermasalah untuk bertemu di Kantor Kementan. Yakni, wakil dari peternak sapi perah, wakil pengepul susu dan wakil dari IPS. Dalam pertemuan itu, Mentan mendorong seluruh pihak untuk berdamai dan membuat kesepakatan.
BACA JUGA:Peternak Susu Masalahkan Bea Impor 0 Persen sebagai Penyebab Susu Lokal Tidak Terserap
Langkah Mentan tidak berhenti di situ. Terbaru, dia datang ke Pasuruan dalam acara Gerakan Peningkatan Produksi Susu Segar Dalam Negeri itu. Sekaligus menyaksikan kesepakatan antara peternak sapi perah, pengepul, koperasi dan IPS.
Di depan para peserta acara di Pasuruan itu, Mentan mengingatkan pentingnya kebersamaan dan kerja sama untuk memperkuat sektor susu di Indonesia. Dia juga menyebut acara di Pasuruan ini menjadi simbol perdamaian sektor susu di Indonesia.
Mentan juga kembali menegaskan komitmen pemerintah melalui penyederhanaan regulasi demi melindungi peternak lokal.
“Selama saya menjabat sebagai Menteri Pertanian, berbagai regulasi sudah kami ubah dan langsung kami tanda tangani. Ini adalah perintah langsung dari Presiden untuk menjaga yang kecil dan melindungi yang besar. Keduanya adalah anak bangsa yang harus kita jaga,” tambah Amran.
Sementara itu, Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi menyebut bahwa upaya yang diinisiasi oleh Amran ini menjadi komitmen nyata pemerintah dalam mendukung sektor susu nasional. Serta keberlanjutan usaha peternakan rakyat.
“Saya kira ini win-win solution, saya melihat inisiasi Bapak Menteri Pertanian ini sangat baik, saya sangat mengapresiasi, karena betul-betul bisa menjadi solusi untuk para peternak, apalagi ini ada MoU, saya yakin ini bisa menambah semangat peternak dan usaha persusuan secara keseluruhan” ungkap Dedi. (*)
.
Sumber: