Prabowo Senang Stok Beras Berlimpah, tapi Geram Banyak Produsen Beras Lakukan Kecurangan
Presiden Prabowo Subianto--disway news network
SOLO, DISWAYMALANG.ID--Presiden Prabowo menyatakan senang dan geram sekaligus terkait fakta salah satu program andalannya: ketahanan pangan. Di satu sisi, dia bangga dengan ketersediaan beras di gudang pemerintah yang mencapai 4,2 juta ton. Di sisi lain, dia geram dengan temuan pelanggaran yang dilakukan 212 perusahaan produsen beras.
Dua perasaan berlawanan itu dinyatakan Prabowo saat hadir di Solo, Minggu (20/7). Dengan gayanya yang khas, dia mengungkapkan di depan publik yang hadir di di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo, saat itu.
Terkait fakta berlimpahnya cadangan beras, Prabowo bahkan menyebut hal itu sebagai capaian bersejarah dalam ketersediaan pangan nasional dengan kepemilikan cadangan .
“Produksi pangan kita belum pernah dalam sejarah kita memiliki cadangan beras di gudang pemerintah lebih dari 4,2 juta ton beras,” katanya.
Apalagi, bukan hanya produksi beras yang tercatat naik 48 persen. "Jagung juga produksinya naik 30 persen," tambah Prabowo.
BACA JUGA:Dukung Swasembada Gula Nasional, PG Kebonagung Luncurkan Varietas Tebu Tahan Penyakit
Geram Praktik Curang Pengusaha
Namun, pada momen yang sama Kepala Negara juga geram, distribusi pangan disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dia menyesalkan masih adanya praktik manipulasi harga oleh sejumlah pengusaha yang memasarkan beras biasa dengan label premium untuk mendapatkan keuntungan yang tidak wajar.
“Beras biasa dibilang beras premium harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran," ujarnya.
Karena itu, presiden yang juga pernah memimpin organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini memerintahkan aparat hukum bertindak tegas.
"Saya telah minta Jaksa Agung dan Polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu,” tegas Presiden.
BACA JUGA:DPR Dukung Tindakan Tegas Terhadap Perusahaan Pengoplos Beras: Bisa Jadi Izin Usaha Dicabut
Dalam sambutannya, mantan Menteri Pertahanan ini turut menyinggung potensi kerugian besar yang diderita akibat dari tindakan manipulatif dalam distribusi pangan.
Praktik kecurangan tersebut, menurut Presiden dapat memberikan kerugian bagi negara hingga ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
Sumber: disway news network
