Kiprah Mbois Alumni UB, jadi Profesor di AS, Temukan Varietas Padi Khusus yang Diakui Dunia
Prof. Herry Utomo saat memberi kuliah dalam program Visiting Professor di almamaterbmnya, Kampus Fakultas Pertanian UB Februari 2025 --fp.ub.ac.id
“Kita tidak bisa memilih dilahirkan di mana, tapi kita bisa memilih bagaimana kita melangkah dan bertumbuh. Banyak yang mengira sukses hanya untuk mereka yang punya keistimewaan. Tapi saya percaya, sukses itu untuk siapa saja yang mau kerja keras, terus belajar, dan tidak mudah menyerah. Jangan takut gagal, karena gagal itu bagian dari proses tumbuh. Mentalitas seperti ini yang harus kalian bangun: tidak cengeng, tidak cepat puas, dan terus memperbaiki diri,” paparnya.
Dia mengajak generasi muda untuk keluar dari zona nyaman. “Dunia itu luas. Gunakan masa kuliah bukan hanya untuk dapat IPK bagus, tapi juga untuk membangun karakter, memperluas jaringan, dan memahami bagaimana memberi manfaat untuk masyarakat. Ilmu itu akan lebih bermakna kalau bisa dirasakan orang lain. Dan kalian tidak harus menjadi orang lain untuk bersaing secara global cukup jadi diri sendiri, dengan versi terbaik kalian,” tegasnya.
Herry juga berpesan, jangan menunggu kesempatan datang. “Kadang, peluang itu harus kita ciptakan sendiri. Kalau kalian bisa sukses nanti, jangan lupa kembali. Kembalilah untuk membangun negeri ini, dengan pengalaman, ilmu, dan karakter yang kalian bawa. Indonesia butuh kalian. Dunia ini sedang berubah cepat, dan saya yakin mahasiswa UB punya kapasitas besar untuk menjadi bagian dari perubahan itu,” ujarnya.

Prof. Herry (dua dari kiri) dalam satu pertemuan dengan Rektor UB Prof. Widodo di Kampus UB, tahun 2024.--prasetya.ub.ac.id
Mengakhiri pesannya, Herry menyampaikan optimismenya terhadap masa depan Indonesia. Ia percaya bahwa dengan kombinasi budaya, pendidikan, dan inovasi, Indonesia bisa setara bahkan melampaui negara-negara maju. (*)
Sumber: prasetya.ub.ac.id
