Upacara Hari Jadi ke-24 Kota Batu, Wali Kota Paparkan Capaian: Investasi Joss, Kemiskinan Turun

Kota Batu telah menerima hibah Pasar Induk Among Tani senilai Rp 170,72 miliar dari Kementerian PUPR. Selain itu, 12 pengembang menyerahkan PSU perumahan senilai Rp522,2 miliar sebagai aset daerah, memperkuat infrastruktur permukiman yang tertata dan berdaya guna 

Layanan Dasar Masyarakat

Program Subsidi Air Bersih dijalankan dengan pembangunan reservoir dan jaringan perpipaan dengan alokasi sebesar Rp5,75 miliar. Upaya ini memastikan akses air bersih bagi keluarga prasejahtera, sekaligus menjaga keseimbangan sumber daya air Kota Batu 

Transformasi Pertanian Berbasis Ekosistem

Kota Batu meneguhkan arah pertanian modern melalui CooSAE, koperasi multipihak yang menyatukan petani, pemerintah, swasta, dan lembaga keuangan dalam satu ekosistem. Melalui model ini, petani tidak lagi bekerja sendiri, tetapi terhubung dalam rantai nilai yang efisien dan berorientasi pasar. Kemitraan dengan PT Sweet Greens Indonesia, Superindo Jawa Timur, serta dua koperasi di Kalimantan Timur telah membuka pasar hortikultura Batu. Juga menarik minat NTUC Fair Price Singapore untuk kerja sama ekspor. Sinergi ini diperluas lewat kolaborasi dengan Westland City, Belanda, dan diperkuat dengan adanya pelatihan petani, pengembangan smart farming, dan peluang investasi agroindustri. Dari Batu, lahir ekosistem pertanian yang cerdas, elok, dan menyejahterakan—cerminan nyata semangat Mbatu Sae.

Penurunan Kemiskinan yang Nyata

Berdasarkan data BPS, tingkat kemiskinan Kota Batu kini berada pada angka 2,82 persen, turun dari 3,42 persen di tahun sebelumnya. Angka ini merupakan yang terendah di wilayah Malang Raya. Sekaligus termasuk lima besar kota dengan tingkat kemiskinan terendah di Jawa Timur. Ini menegaskan keberhasilan program pengentasan kemiskinan yang dijalankan secara kolaboratif. (*)

Sumber: