1 tahun disway

9 Agustus Hari Masyarakat Adat Internasional, Soroti Pemanfaatan AI untuk Pelestarian Warisan Adat

9 Agustus Hari Masyarakat Adat Internasional, Soroti Pemanfaatan AI untuk Pelestarian Warisan Adat

Tarian candi tradisional Legong di parade festival seni dan budaya.--iStockphoto

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Setiap tanggal 9 Agustus, dunia merayakan Hari Masyarakat Adat Internasional.

Peringatan tahunan ini menjadi momen penting untuk mengakui peran, kontribusi, sekaligus tantangan yang dihadapi masyarakat adat di seluruh penjuru bumi.

Penetapan tanggal ini bukan tanpa alasan. 9 Agustus dipilih untuk mengenang rapat perdana Kelompok Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Populasi Adat dari Sub-Komisi Promosi dan Perlindungan Hak Asasi Manusia yang digelar pada tahun 1982.

Rapat bersejarah itu menjadi langkah awal dalam membangun pengakuan global terhadap hak-hak masyarakat adat.

Dua belas tahun kemudian, pada Desember 1994, Majelis Umum PBB resmi menetapkan 9 Agustus sebagai Hari Masyarakat Adat Internasional.

Penetapan ini diiringi pengesahan Resolusi 49/214 yang memulai International Decade of the World’s Indigenous People.

Resolusi tersebut lahir sebagai jawaban atas ancaman serius yang dihadapi komunitas adat mulai dari terpinggirkan akibat modernisasi hingga hilangnya tanah dan budaya akibat kerusakan lingkungan.

Resolusi ini memuat 21 poin penting yang menegaskan posisi masyarakat adat sebagai komunitas berdaulat yang memiliki hak penuh atas tanah, budaya, ekonomi, dan kehidupan sosialnya.

Rekomendasi kebijakan yang tercantum di dalamnya menjadi acuan negara-negara anggota PBB untuk melindungi, memberdayakan, dan memulihkan hak-hak masyarakat adat.

Peringatan ini awalnya dijalankan per dekade. Periode pertama (1995 hingga 2004) difokuskan pada membangun kerja sama internasional dan meningkatkan kesadaran global atas isu-isu adat.

Dekade kedua (2005 hingga 2015) bergeser pada implementasi nyata hak-hak masyarakat adat secara global.

Kini, setiap peringatan tahunan hadir dengan tema berbeda, menyesuaikan tantangan yang dihadapi masyarakat adat pada masanya.

Beragam kegiatan digelar untuk merayakannya mulai dari forum pendidikan, pameran budaya, pertunjukan seni, webinar, hingga kampanye sosial yang mengangkat isu hak tanah, pelestarian bahasa, kesehatan, dan keadilan lingkungan.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Wisata Malang Raya 9 Agustus, Langit Cerah Berawan hingga Kabut di Destinasi Gunung dan Wisata

Tiga Tujuan Utama

Sumber: amnesty canada