10 Juli Hari Kemerdekaan Energi Global, Momen Pengingat Semangat Tesla dalam Kembangkan Energi Terbarukan
Turbin angin beroperasi di ladang angin dekat panel surya di dekat Palm Springs, California.--Mario Tama/Getty Images
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Setiap tanggal 10 Juli, dunia memperingati Hari Kemerdekaan Energi Global. Sebuah momentum penting untuk membangun kesadaran akan urgensi peralihan dari ketergantungan pada bahan bakar fosil menuju sumber energi yang lebih bersih, terbarukan, dan berkelanjutan.
Tanggal perayaan Hari Kemerdekaan Energi Global dipilih bertepatan dengan ulang tahun Nikola Tesla, yakni tanggal 10 Juli. Ini merupakan bentuk penghormatan atas dedikasi Nikola Tesla dalam dunia kelistrikan dan riset energi terbarukan.
Peringatan ini bukan sekadar simbolik, tetapi merupakan ajakan kolektif untuk mendorong perubahan nyata dalam cara manusia memproduksi dan mengonsumsi energi.
Hari ini menjadi panggung untuk:
- Menggaungkan pentingnya energi bersih seperti tenaga surya, angin, dan panas bumi.
- Mendorong inovasi dalam teknologi energi terbarukan.
- Menginspirasi perubahan perilaku dalam skala individu hingga kebijakan negara demi menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi planet ini.
Namun, dalam perjalanannya, transisi energi juga menghadapi realitas kompleks. Tahun 2024 menjadi gambaran bagaimana dinamika kebutuhan energi global berkembang begitu cepat, di tengah tantangan ekonomi, iklim, dan geopolitik.
Pertumbuhan Permintaan Energi, Antara Cuaca Ekstrem & Digitalisasi
Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA), permintaan energi global pada 2024 melonjak 2,2 persen,melampaui rata-rata tahunan dekade terakhir.
Lonjakan ini sebagian besar dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem seperti gelombang panas dan musim dingin yang tajam, serta meningkatnya digitalisasi global.
Yang menarik, permintaan listrik tumbuh lebih tinggi dari PDB global, mencatat angka 4,3 persen di mana sebuah rekor baru yang tidak terkait dengan pemulihan ekonomi pasca-resesi.
Kebutuhan terhadap perangkat elektronik, pendingin udara, pusat data, dan kecerdasan buatan menjadi pemicu utama konsumsi energi berbasis listrik.
Energi Terbarukan Menjadi Pilar Pertumbuhan Energi Dunia
Dalam konteks pasokan energi, energi terbarukan menjadi tulang punggung utama. Sekitar 38 persen pertumbuhan pasokan energi global berasal dari sektor ini.
Gas alam menyusul di posisi kedua (28 persen), sementara bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak menurun peranannya.
Selain itu, pertumbuhan tenaga nuklir dan pembangkit listrik tenaga air juga menunjukkan tren positif.
Khusus tenaga air, tercatat mengalami pemulihan 4,4 persen setelah tahun sebelumnya terpuruk akibat kekeringan hebat.
Negara Berkembang Mendominasi Permintaan Energi
Tiongkok, India, dan negara-negara berkembang lainnya menjadi pemain utama dalam lonjakan permintaan energi.
Sumber: generation.org
