Kasus Atlet Makan Ayam Tiren Viral, Dispora Malang Akhirnya Cairkan Anggaran Latihan
foto : tangkapan layar akun tik tok indo.feed--
KEPANJEN, DISWAYMALANG.ID – Dampak viralnya kabar atlet binaraga Kabupaten Malang yang terpaksa mengonsumsi ayam tiren karena keterbatasan anggaran, akhirnya memicu reaksi cepat dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang. Setelah mendapat sorotan tajam dari publik dan tekanan dari sejumlah cabang olahraga (cabor), Kadispora M Hidayat memastikan proses pencairan dana latihan (puslat) untuk atlet segera dilakukan.
Isu ini mencuat setelah unggahan di media sosial memperlihatkan atlet binaraga menyantap ayam tiren demi memenuhi kebutuhan gizi menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. Aksi ini tidak hanya memicu keprihatinan masyarakat, tapi juga membuat belasan cabor di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Malang geram.
Beberapa cabor bahkan sempat mengancam akan menggelar aksi mosi tidak percaya terhadap Kadispora. Mereka menilai keterlambatan pencairan dana sangat berdampak pada persiapan fisik dan mental para atlet.
BACA JUGA:Viral Atlet Binaraga Makan Ayam Tiren, KH Marzuqi Mustamar: Haram, Jangan Korbankan Iman Demi Otot!
Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi, ikut angkat suara terkait situasi tersebut. Ia menegaskan akan melakukan evaluasi kinerja Dispora. “Saya menghormati langkah teman-teman cabor. Informasinya ada 17 cabor akan menggelar mosi tidak percaya terhadap Kadispora. Ini menjadi catatan serius,” ujarnya, Malam Kamis (8/5/2025).
Menanggapi desakan itu, Kadispora M Hidayat akhirnya memberikan pernyataan resmi bahwa anggaran puslat akan dicairkan dalam waktu dekat. “Kita percepat proses administrasi yang sempat tertunda. Semoga minggu depan dana sudah bisa turun dan digunakan maksimal untuk persiapan Porprov,” kata Hidayat.
Saat ditemui awak media di ruang kerjanya pada Jumat (9/5/2025), Hidayat menambahkan, “Kami mohon maaf atas keterlambatan ini. Kami akan memastikan anggaran segera dicairkan dan diterima oleh cabor serta atlet yang membutuhkan. Ini akan menjadi prioritas kami untuk memastikan persiapan Porprov berjalan lancar tanpa hambatan.”
Pernyataan itu sedikit meredakan ketegangan di kalangan atlet dan pelatih. Namun demikian, sejumlah pihak tetap meminta adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan anggaran pembinaan olahraga agar kejadian serupa tidak terulang.
Dampak dari kejadian ini juga memantik perhatian ulama dan tokoh masyarakat. KH Marzuqi Mustamar, Pimpinan Ponpes Sabilurrosyad, menyesalkan tindakan konsumsi ayam tiren dari sisi syariat. Ia menyebut perbuatan tersebut haram dan berharap pemerintah daerah lebih tanggap terhadap kebutuhan para atlet.
Saat ditemui jurnalis Disway usai mengisi khutbah Jumat di Masjid Nurul Huda, Jalan Ir Rais 9 Kota Malang, Jumat (9/5/2025), KH Marzuqi menyampaikan, “Bangkai itu haram menurut syariat. Jika atlet sampai makan ayam tiren karena kelalaian pemerintah, maka itu menjadi tanggung jawab yang harus dipertanggungjawabkan, tidak hanya secara sosial, tapi juga secara agama.”
Dengan dicairkannya anggaran puslat, publik berharap pembinaan atlet Kabupaten Malang berjalan lebih baik dan tidak lagi menempatkan atlet dalam kondisi yang merugikan. Ke depan, sinergi antara KONI, Dispora, dan DPRD diharapkan semakin solid demi prestasi olahraga yang bermartabat. (ab)
Sumber:
