Wali Kota Malang Bertemu Dua Mantan Saat Resepsi Harlah NU Ke-102, Ketua NU Kota Malang Ingatkan Sinergi
Resepsi Harlah ke-102 NU dan Halalbihalal Warga NU Kota Malang di Kampus Unisma, Kamis (24/4)--pcnumalangkota.or.id
MALANG, DISWAYMALANG.ID–Momen menarik terjadi dalam acara Resepsi Harlah ke-102 NU dan Halalbihalal Keluarga Besar NU pada Kamis (24/4). Dalam acara yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang di di Hall Abdurrahman Wahid, Gedung Pascasarjana Lantai 7, Kampus Universitas Islam Malang (Unisma).Dinoyo itu, hadir Wali Kota Malang dalam tiga periode terakhir.
Yakni, Wali Kota saat ini Wahyu Hidayat, Wali Kota peiode 2018-2023 Sutiaji dan Wali Kota periode 2013-2018 Mochamad Anton. Ketiga tokoh itu hadir sebagai undangan bersama beberapa tokoh lain, antara lain Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita.
Serta, tuan rumah Ketua PC NU Kota Malang KH. Dr. Isroqunnajah M.Ag bersama jajaran ulama dan tokoh NU Kota Malang, dan Rektor Unisma Prof. Junaidi bersama para pimpinan Unisma lain.
Kehadiran para tokoh tersebut, menjadikan momentum halalbihalal ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi. Tetapi juga menegaskan kembali komitmen NU untuk memperkuat ukhuwah dan memperluas kolaborasi lintas sektor demi kemajuan Kota Malang.

Dua mantan Wali Kota Malang, Sutiaji dan Abah Anton juga hadir dalam halalbihalal NU di Kampus Unisma, Kamis (24/4)--Istimewa
Ketua NU: Bersatu dan Sinergi Jadi Kunci
Dalam sambutannya, Gus Is—sapaan akrab KH. Isroqunnajah—mengajak seluruh warga nahdliyyin untuk mempererat tali persaudaraan dan saling mendukung antar elemen NU. Menurutnya, persatuan adalah kunci kekuatan NUdalam menghadapi berbagai persoalan umat, bangsa, dan kemanusiaan.
“Kita ini seperti beras,” ujar Gus Is, “Secara alami bersifat individualistik, namun memiliki potensi luar biasa ketika dipersatukan,” pesannya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa persatuan hanya akan terwujud bila setiap individu mampu melepaskan ego pribadi dan kepentingan sempit, serta mengutamakan misi besar Nahdlatul Ulama.
Gus Is juga menggarisbawahi tantangan utama yang harus dihadapi secara kolektif, yakni kebodohan dan kemiskinan. Ia mendorong seluruh warga NU untuk tidak hanya menjaga semangat kebersamaan, namun juga aktif menyalurkan kepedulian sosial dan berbagi dengan sesama sebagai bentuk tanggung jawab moral dan spiritual.
Gus Is juga menekankan pentingnya meninggalkan perbedaan akibat kontestasi politik dan mulai membangun sinergi antar elemen masyarakat.
“Hari ini kita tidak saling berhadapan sebagai lawan, tapi bersama melawan ketertinggalan, kemiskinan, dan kebodohan. Sinergi adalah kunci menjadikan Kota Malang sebagai representasi dari harapan masyarakatnya,” tegasnya.

Gus Is saat memberi sambutan dalam Resepsi Harlah NU di Unisma, Kamis (24/4)--pcnumalangkota.or.id
Unisma Tuan Rumah, Tampilkan Capaian Internasional
Rektor Unisma Prof. Junaidi, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan bangga atas kepercayaan PCNU menyelenggarakan kegiatan tersebut di kampusnya. Ia juga menyoroti berbagai prestasi Unisma, termasuk peringkat kedua perguruan tinggi swasta terbaik di Jawa Timur versi Webometrics, serta posisi ke-153 dalam QS World University Rankings Asia Timur.
“Di pundak panjenengan semua ada tanggung jawab membesarkan kampus ini. Kami hanya mengemban amanah agar kampus ini terus berkembang sesuai harapan para pendiri,” ujar Prof. Junaidi.
Wali Kota Malang Apresiasi NU sebagai Mitra Strategis
Sumber: pcnumalang.or.id
