26 Juli Juga Hari Mangrove Sedunia, Ini 9 Lokasi Wisata Mangrove di Jawa Timur untuk Wisata Plus Belajar
Ilustrasi wisata di hutan mangrove--tourism.surabaya.go.id
Lalu, dua pulau tersebut berkembang menjadi destinasi wisata, antara lain berkat kreativitas warga setempat yang juga ditunjang Pemda setempat. Di pulau tersebut telah dibangun pedestrian track, tracking mangrove, gazebo, menara pandang, kantor pengelola, rumah genset, toilet dan instalasi pengelolaan air.
Kolaborasi warga dan Pemda menjadikan Pulau Lusi makin populer, bahkan ditetapkan Kementerian Pariwisata menjadi destinasi wisata mangrove populer kedua di Indonesia pada 2019.
5. Hutan Mangrove Pancer Cengkrong, Trenggalek
Setelah empat destinasi eduwisata mangrove sebelumnya ada di pesisir utara Jawa Timur, kini berpindah ke selatan. Antara lain ada Hutan Mangrove Pancer Cengkrong yan ini terletak di desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek.
Hutan mangrove ini merupakan cagar alam yang lokasinya cukup dekat dari pesisir pantai kawasan Cengkrong. Yakni sekitar 500 meter dan menghadap ke arah timur ke perairan Teluk Prigi yang menuju langsung ke lautan lepas Samudera Hindia. Dengan kata lain, lokasinya berdekatan dengan Pantai Prigi, destinasi wisata yang lebih dulu populer.
Yang menarik, hutan ini mempunyai jembatan yang membentang jauh ke dalam area hutan. Uniknya, jembatan sebagai jalur pengunjung untuk bisa menikmati keindahan alam ini diberi nama Jembatan Galau.

Jembatan Galau --sidita.disbudpar.jatimprov.go.id
Di ujung jembatan terdapat gazebo untuk tempat beristirahat pengunjung. Gazebo ada di setiap 100 meter.
Di salah satu area jembatan Galau yang ada di bagian tepi sungai terdapat dermaga. Para pengunjung bisa berwisata keliling hutan bakau ini dengan memanfaatkan sampan ataupun perahu lewat dermaga kecil itu.
6. CMC Tiga Warna, Kabupaten Malang
Masih di pesisir selatan, ada Clungup Mangrove Conservation Tiga Warna (CMC Tiga Warna) yang terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. CMC merupakan destinasi yang cocok untuk keluarga atau wisatawan yang ingin berlibur sekaligus belajar tentang alam.
Kawasan CMC meliliki 6 destinasi pantai: Pantai Clungup, Pantai Gatra, Pantai Sapana, Pantai Mini, Pantai Batu Pecah, dan yang menjadi primadona adalah Pantai Tiga Warna. Masing-masing pantai memiliki perpaduan karakter unik dari upaya konservasi dan pemanfaatan wisata terbatas.
Potensi pantai pasir putih yang halus yang didominasi ekosistem hutan mangrove, panorama yang eksotis, serta bebatuan karst dengan bukit kecil yang elok, pemandangan hijau kaya oksigen, tentu menarik minat untuk healing and learning.

Aktivitas di CMC, mengamati fauna di hutan bakau--cmctigawarna.com
CMC mulai dibuka untuk umum sejak tahun 2014. Kawasan ini sejak awal sepenuhnya dikelola masyarakat secara mandiri. Kelompok masyarakat diwadahi secara legal dalam Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru, mereka secara konsisten melakukan kegiatan konservasi kawasan mangrove dan pantai, serta menjadikan ekowisata sebagai mata pencaharian alternatif.
Sumber: jelajahnesia.id
