1 tahun disway

Waspada! 9 Tanda Sistem Pencernaan Tidak Sehat yang Sering Diabaikan

Waspada! 9 Tanda Sistem Pencernaan Tidak Sehat yang Sering Diabaikan

Ilustrasi usus pencernaan manusia--foto: orami.co.id

Tidak banyak yang tahu bahwa lebih dari 90% serotonin, hormon yang memengaruhi kebahagiaan dan ketenangan, diproduksi di usus. Oleh karena itu, gangguan pencernaan dapat berdampak langsung pada suasana hati.

Konsep gut-brain axis adalah jalur komunikasi dua arah antara usus dan otak. Ketika mikrobioma usus terganggu, sinyal ke otak juga ikut kacau. Hal ini dapat memicu rasa cemas, sulit tidur, atau bahkan depresi ringan.

7. Toleransi pada Makanan Berubah

Apakah makanan yang dulu terasa biasa kini malah menyebabkan sakit perut atau mual? Fenomena ini disebut food intolerance dan bisa menjadi tanda bahwa lapisan usus mengalami kerusakan.

Ketika dinding usus rusak, sebagian partikel makanan yang belum tercerna dapat menembus aliran darah dan memicu respons imun tubuh.

Akibatnya, tubuh mulai sensitif terhadap makanan tertentu seperti susu, gluten, atau kacang-kacangan, padahal sebelumnya tidak.

8. Daya Tahan Tubuh Melemah

Tahukah bahwa 70-80% sistem imun tubuh berada di dalam usus? Artinya, jika usus tidak sehat, tubuh menjadi lebih mudah terserang flu, infeksi, atau alergi.

Oleh sebab itu, mikrobioma usus yang kuat dapat membantu menahan invasi bakteri jahat, virus, dan racun. Ketika keseimbangannya terganggu, sistem kekebalan pun ikut melemah.

9. Bau Mulut dan Lidah Berlapis Putih

Meski tampak sepele, bau mulut atau lapisan putih pada lidah bisa menjadi petunjuk adanya masalah di sistem pencernaan bagian bawah.

Karena pertumbuhan bakteri tidak sehat di usus atau lambung bisa menghasilkan gas sulfur yang berbau menyengat dan naik ke rongga mulut.

Jika sudah menjaga kebersihan gigi namun bau mulut tetap muncul, sebaiknya periksa kondisi pencernaan.

 

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

Berikut beberapa langkah sederhana yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan tubuh.

  1. Konsumsi makanan tinggi serat seperti buah, sayuran, dan gandum utuh.
  2. Perbanyak air putih untuk membantu proses pencernaan dan detoksifikasi.
  3. Batasi makanan ultra-proses, gorengan, dan minuman tinggi gula.
  4. Tidur cukup dan kelola stres, karena stres kronik terbukti mengganggu mikrobioma.
  5. Lakukan aktivitas fisik rutin seperti jalan kaki, yoga, atau bersepeda.
  6. Pertimbangkan konsumsi probiotik alami, misalnya dari yogurt, kimchi, atau tempe.

Tubuh memiliki cara halus untuk memberi tahu bahwa ada yang salah. Salah satunya lewat sistem pencernaan.

Sembilan tanda di atas mungkin terlihat ringan. Tetapi, bila terus diabaikan, dapat berkembang menjadi gangguan serius. Misalnya seperti sindrom iritasi usus (IBS), refluks asam kronis, atau bahkan gangguan metabolik.

Mengenali sinyal dari tubuh adalah langkah pertama menuju hidup yang lebih sehat. Dengan menjaga pola makan, mengelola stres, dan memperhatikan keseimbangan usus, Anda tidak hanya merawat perut, tapi juga seluruh tubuh.

Sumber: verywellhealth.com