1 tahun disway

Mendekati Ambang Krisis! Lonjakan Prevalensi Diabetes di Indonesia, Ini Datanya

Mendekati Ambang Krisis! Lonjakan Prevalensi Diabetes di Indonesia, Ini Datanya

Ilustrasi cek gula darah--iStockphoto

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Diabetes melitus (DM) bukan lagi sekadar penyakit spesifik melainkan salah satu beban kesehatan masyarakat terbesar di Indonesia.

Berdasarkan data dari Riskesdas 2018, prevalensi diabetes di kalangan penduduk usia lebih dari 15 tahun sudah mencapai 10,9 persen, naik pesat dibanding 6,9 persen pada 2013. 

Sementara itu, menurut International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menempati peringkat ke-5 dunia dalam jumlah orang dewasa (usia 20 hingga 79 tahun) dengan diabetes, dengan estimasi 11,3 persen prevalensi atau sekitar 20,4 juta kasus pada 2024. 

Tren global pun mempertegas kekhawatiran ini: sekitar 589 juta orang dewasa hidup dengan diabetes pada 2024, dan angka ini diproyeksikan naik ke 853 juta pada 2050. 

Perubahan Tren dan Proyeksi Masa Depan

Lonjakan prevalensi diabetes di Indonesia bukanlah insiden tunggal, melainkan bagian dari tren progresif:

  • Antara 2013 dan 2018, prevalensi nasional melonjak dari 6,9 persen ke 10,9 persen.
  • Proyeksi jangka panjang memperkirakan bahwa prevalensi diabetes bisa naik hingga 16,09 persen pada 2045, yang berarti sekitar 40,7 juta orang akan hidup dengan diabetes.
  • Studi proyeksi lainnya menyebut bahwa beban DM akan terus meningkat seiring faktor seperti penuaan populasi, urbanisasi, dan pola hidup tidak sehat. 

Dengan kata lain, diabetes di Indonesia bergerak dari masalah ringan ke potensi krisis kesehatan publik jika tidak segera ditangani secara sistemik.

Statistika dan Profil Pemangku Diabetes di Indonesia

Berikut rincian distribusi prevalensi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan wilayah:

a. Usia: dari Produktif hingga Lansia

  • Kelompok usia 20 hingga 44 tahun: prevalensi relatif rendah (1,5 persen)
  • Usia 45 hingga 54 tahun: naik ke sekitar 6 persen
  • Usia 55 hingga 64 tahun: melonjak ke 12,8 persen
  • Usia lebih dari 65 tahun: mencapai prevalensi hampir 20 persen

Fenomena ini menegaskan bahwa risiko DM menanjak tajam setelah masuk ke usia paruh baya dan lansia.

b. Jenis Kelamin

Data Riskesdas menunjukkan bahwa prevalensi DM sedikit lebih tinggi di kalangan wanita (11,5 persen) dibanding pria (10,2 persen).

Faktor hormonal, distribusi lemak tubuh, obesitas, dan perbedaan pola aktivitas antara jenis kelamin menjadi penjelas potensial.

c. Wilayah: Kota vs Desa

Sumber: world health organization (who)