1 tahun disway

Rekomendasi Terbaru Cegah Pnemonia, Lakukan Vaksinasi Saat Usia Produktif

Rekomendasi Terbaru Cegah Pnemonia, Lakukan Vaksinasi Saat Usia Produktif

Jumpa pers tentang vaksinasi untuk pencegahan pnemonia--disway news network

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID – Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengeluarkan rekomendasi penting terkait pencegahan pneumonia. Khususnya pada kelompok lansia

Meskipun pneumonia seringkali identik dengan usia lanjut, PAPDI kini menganjurkan pemberian vaksin pneumokok sejak usia produktif. Yaitu 18 hingga 50 tahun, sebagai langkah strategis untuk melindungi individu di kemudian hari, terutama saat mencapai usia lansia.

Pneumonia, infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, menjadi ancaman serius bagi lansia. Sistem kekebalan tubuh yang cenderung menurun seiring bertambahnya usia membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi ini, yang seringkali berujung pada komplikasi serius, rawat inap, bahkan kematian. Data menunjukkan bahwa pneumonia adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di kalangan lansia.

Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD, K-AI, FINASIM, dalam keterangannya menyatakan, bahwa menurunnya imunitas seiring bertambahnya usia menjadikan vaksinasi sebagai langkah vital untuk melindungi lansia dan pasien dengan penyakit penyerta dari risiko infeksi berat.

 "Pencegahan adalah kunci dalam menghadapi pneumonia, terutama pada populasi lansia," ujarnya kepada awak media di Salemba, Rabu (16/7)

Menurut Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi,  seringkali fokus pencegahan baru dilakukan saat seseorang sudah memasuki usia senja. "Namun, kami melihat urgensi untuk memulai perlindungan lebih awal," tambahnya.

Rekomendasi PAPDI ini didasarkan pada pemahaman bahwa kekebalan yang dibangun sejak dini akan memberikan fondasi yang lebih kuat saat tubuh menua. Dengan mendapatkan vaksin pneumokok di usia 18 hingga 50 tahun, individu diharapkan memiliki kadar antibodi yang memadai untuk melawan infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae, salah satu penyebab utama pneumonia.

"Vaksinasi pneumokok di usia produktif bukan hanya melindungi individu saat itu, tetapi juga mempersiapkan tubuh untuk menghadapi risiko infeksi di masa mendatang, saat sistem imun mungkin tidak seprima dulu," tambah dr. Samsuridjal.

BACA JUGA:PLN Serakan Bantuan Gerobak Sampah Listrik dan Alat Pencacah Sampah Plastik untuk Desa Banjarsari, Ngajum

Strategi Nasional

Senada dengan itu, Ketua Umum PP PAPDI 2025–2028, Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, SH, menegaskan bahwa memperluas cakupan vaksinasi pneumonia merupakan bagian dari strategi nasional untuk mengurangi angka kesakitan, kematian, dan beban ekonomi akibat penyakit infeksius.

“Vaksinasi merupakan langkah preventif yang sangat penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia," ujarnya.

Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM, selaku Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, mengumumkan bahwa Jadwal Imunisasi Dewasa 2025 kini telah mencakup rekomendasi vaksin PCV-20, dan dapat diakses secara publik melalui laman resmi

www.satgasimunisasipapdi.com.

Dia memaparkan, satgas Imunisasi Dewasa PAPDI terus melakukan kajian dan telaah terhadap perkembangan vaksin-vaksin baru yang tersedia di Indonesia kemudian secara berkala memperbarui Jadwal Imunisasi Dewasa agar tetap relevan dan aplikatif. "sehingga dapat memudahkan para tenaga kesehatan dalam menerapkan vaksinasi di praktik klinis sehari-hari," ujar Sukamto. (*)

Sumber: disway news network