Momen World AIDS Vaccine Day, Yuk Pahami Bagaimana HIV/AIDS Menyebar dan Cara Mencegahnya!
Dari Penggunaan Alat Kontrasepsi Hingga Tes - Pencegahan HIV AIDS-Disperkimta-
Kepercayaan tetap harus dibarengi dengan kesadaran akan pentingnya tes bersama sebelum memutuskan hubungan seksual tanpa pengaman. Hubungan seksual aman bukan berarti tidak percaya, melainkan bentuk tanggung jawab.
Sebuah studi dalam Journal of Sex Research (2021) menunjukkan bahwa pasangan yang berdiskusi terbuka tentang HIV dan AIDS lainnya memiliki risiko penularan lebih rendah. Ini membuktikan bahwa edukasi dan komunikasi adalah benteng perlindungan utama.
9. Pentingnya Edukasi HIV Sejak Usia Remaja
Mengedukasi remaja tentang HIV / AIDS bukan berarti mengajarkan seks bebas. Justru, edukasi kesehatan seksual yang benar membantu remaja memahami risiko dan cara pencegahan penyakit menular seksual. Keterbukaan informasi membantu mereka membuat keputusan yang lebih aman dan bijak.
Sayangnya, masih banyak kurikulum sekolah yang menghindari topik ini karena dianggap tabu. Akibatnya, remaja justru mencari informasi dari internet atau teman sebaya yang belum tentu benar. Padahal, remaja usia 15–24 tahun menyumbang persentase besar dalam infeksi HIV baru di berbagai negara.
10. Penggunaan Jarum Suntik Steril dan Program Harm Reduction
Selain hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bersama adalah jalur penularan yang signifikan. Program harm reduction seperti penyediaan jarum steril dan pusat rehabilitasi menjadi bagian dari solusi jangka panjang.
11. PreP dan PEP: Obat Pencegah HIV Sebelum dan Sesudah Pajanan
Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP) adalah obat harian yang bisa mencegah bagi orang dengan risiko tinggi, seperti pasangan ODHA. Sementara Post-Exposure Prophylaxis (PEP) adalah obat yang diminum dalam waktu 72 jam setelah kemungkinan terpapar, biasanya selama 28 hari.
Kedua terapi ini efektif bila dikonsumsi sesuai prosedur. PrEP dapat menurunkan risiko infeksi HIV hingga lebih dari 90% jika digunakan secara konsisten. Sedangkan PEP menjadi “pertolongan darurat” yang efektif bila dimulai secepat mungkin setelah pajanan.
Sebuah studi dalam New England Journal of Medicine (2021) mengungkap bahwa ketersediaan PrEP secara luas dapat menjadi game-changer dalam pencegahan HIV global sebanyak 72%. Namun, tantangan utama masih pada stigma sosial dan akses di negara berkembang.
World AIDS Vaccine Day mengingatkan kita bahwa vaksin memang masih terus dikembangkan, tapi langkah pencegahan sudah ada dan terbukti efektif. Dari penggunaan kondom, tes rutin, terapi ARV, hingga edukasi kesehatan seksual, semuanya adalah alat perlindungan yang sudah bisa dimanfaatkan saat ini.
Masyarakat harus disadarkan bahwa HIV ADIS bukan kutukan, bukan aib, dan bukan akhir dari segalanya. Dengan pemahaman yang benar dan dukungan sosial yang kuat, ODHA bisa hidup sehat dan produktif. Yang terpenting, siapa pun bisa berperan dalam mencegah penularan.
Cegah sekarang, edukasi diri dan orang lain, dan dukung mereka yang sedang berjuang.
Karena pengetahuan adalah vaksin paling pertama yang bisa menyelamatkan hidup.
Sumber: centers for disease control and prevention
