Agile vs Waterfall: Metodologi Mana yang Cocok untuk Proyek di Dunia Kerja?
Agile vs Waterfall Untuk Manejemen Proyek dan Dunia Kerja-pinterest-
Agile tetap menghasilkan dokumentasi, namun dalam bentuk yang lebih ringkas dan hanya mencakup informasi penting yang mendukung kerja tim. Fokusnya adalah kolaborasi dan hasil kerja, bukan administrasi. Dalam proyek pengembangan aplikasi mobile yang bersifat eksperimental, dokumentasi ringan memungkinkan pengembang untuk lebih fokus pada kreativitas dan perbaikan berkelanjutan.
4. Keterlibatan Stakeholder: Terbatas di Awal dan Akhir vs Konsisten Sepanjang Proyek
Waterfall hanya melibatkan pengguna atau stakeholder pada awal dan akhir proyek. Setelah kebutuhan disepakati, tim proyek menjalankan seluruh proses secara mandiri. Meskipun ini memudahkan pengendalian, risiko kesenjangan antara harapan pengguna dan hasil akhir bisa terjadi. Misalnya, dalam pengembangan sistem manajemen rumah sakit, jika kebutuhan pengguna tidak sepenuhnya dipahami di awal, revisi di akhir bisa sangat mahal.
Agile melibatkan stakeholder secara aktif sepanjang proyek. Setiap sprint diakhiri dengan review di mana stakeholder memberikan umpan balik yang langsung diintegrasikan ke sprint berikutnya. Pada pengembangan fitur baru media sosial, misalnya, Agile memungkinkan tim bereksperimen dan mengubah fitur berdasarkan masukan pengguna setiap minggu.
5. Pengelolaan Risiko: Diantisipasi di Depan vs Dikelola Selama Proses
Model Waterfall mencoba memetakan seluruh risiko di awal proyek dan merancang mitigasi sejak perencanaan. Hal ini efektif dalam proyek dengan tingkat ketidakpastian rendah. Namun, jika asumsi awal salah, biaya perbaikannya bisa sangat tinggi. Dalam konstruksi gedung pencakar langit, kesalahan pada tahap desain bisa menyebabkan perubahan besar dan mahal di lapangan.
Agile mengakui bahwa tidak semua risiko bisa diidentifikasi di awal. Oleh karena itu, risiko dikelola secara bertahap selama proses berlangsung. Setiap sprint menjadi momen untuk mendeteksi dan merespons tantangan baru. Dalam pengembangan platform fintech, misalnya, perubahan regulasi atau tren pasar bisa langsung direspons dalam sprint berikutnya tanpa mengganggu keseluruhan proyek.
6. Struktur Tim: Hierarkis vs Mandiri dan Kolaboratif
Waterfall menggunakan struktur tim yang hierarkis dan terpisah antara peran seperti analis sistem, pengembang, penguji, dan manajer proyek. Ini cocok untuk organisasi besar dengan alur kerja formal, seperti dalam proyek sistem keuangan perusahaan multinasional.
Agile mengandalkan tim kecil yang lintas fungsi dan bekerja secara kolaboratif. Tidak ada manajer proyek tunggal; tanggung jawab dibagi merata. Tim dapat mengambil keputusan sendiri, termasuk dalam hal teknis dan prioritas. Dalam proyek pembuatan game, misalnya, struktur Agile memungkinkan tim menggabungkan keahlian desain, pemrograman, dan pengujian dalam satu kerangka kerja yang adaptif.
7. Kecepatan Feedback dan Validasi Produk
Dalam Waterfall, produk diuji hanya setelah seluruh tahap pengembangan selesai. Hal ini memastikan pengujian dilakukan pada sistem yang utuh, tetapi juga meningkatkan risiko jika ditemukan cacat besar di tahap akhir. Proyek seperti integrasi sistem transportasi publik membutuhkan kepastian sistem bekerja secara keseluruhan sebelum digunakan.
Agile memungkinkan pengujian dilakukan secara bertahap dan terus-menerus. Hasil dari satu sprint dapat langsung diuji oleh pengguna internal maupun eksternal. Ini mempersingkat waktu validasi produk dan memungkinkan perbaikan lebih cepat. Contohnya, pada pengembangan sistem tiket daring, tim bisa meluncurkan versi beta dan mengukur pengalaman pengguna sebelum peluncuran resmi.
8. Kepastian Jadwal dan Anggaran: Tetap vs Relatif Fleksibel
Waterfall cocok untuk proyek dengan kebutuhan estimasi anggaran dan jadwal yang ketat. Karena semua sudah dirancang sejak awal, pengeluaran dan waktu dapat diprediksi dengan lebih baik. Namun, jika terjadi perubahan signifikan, biaya tambahan dan keterlambatan tidak dapat dihindari. Ini umum digunakan dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.
Sumber: digitalocean
