Gebyak Wayang Topeng Malang 2025 Hidupkan Tradisi dan Dorong Ekonomi Kreatif
--
Pada hari kedua, lima kelompok lain turut tampil, yakni Padepokan Mangun Dharma (Tumpang), Padepokan Asmoro Bangun (Pakisaji), Wayang Topeng Madyo Laras (Sumberpucung), Sanggar Ngesti Pandowo (Pakisaji), dan Sanggar Mantraloka (Jabung). Setiap kelompok menampilkan karakteristik gerak dan busana khas masing-masing yang memperkaya khazanah seni pertunjukan topeng Malangan.
Pameran Produk Kreatif Pasar Deling Boon Pring
Selain pementasan seni, Festival Ekraf juga menampilkan Pasar Deling Boon Pring, pameran produk kreatif dari 20 tenant lokal, festival band pelajar, dan pemutaran film lokal seperti Es Teh Hangat dan Gerak Jalan Tradisional.
Puncak acara ditandai dengan peluncuran logo branding pariwisata Kabupaten Malang oleh Bupati M Sanusi, disusul Grand Final Joko Roro Cilik serta konser penutupan yang menggambarkan semangat kolaborasi lintassektor.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Purwoto menegaskan, festival ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif.
“Festival Ekraf bukan sekadar pesta budaya, tapi wadah kolaborasi antara pelaku kreatif, masyarakat, dan dunia usaha. Pelestarian budaya harus berdampak ekonomi, agar tradisi tidak hanya dikenang, tetapi juga menghidupi,” tegasnya.
Sumber:
