1 tahun disway

Tim Jalur Langit dari Teknik Elektro Raih Juara Pertama PBL Expo Polinema 2025

Tim Jalur Langit dari Teknik Elektro Raih Juara Pertama PBL Expo Polinema 2025

Para juara PBL Expo 2025 di Graha Polinema, Rabu, 26 November 2025-Martinus Ikrar Raditya-Disway Malang

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Tim “Jalur Langit” dari Jurusan Teknik Elektro, Program Studi D4 Jaringan Teknologi Digital, berhasil meraih Juara 1 dalam kompetisi Project Based Learning (PBL) Expo Politeknik Negeri Malang (Polinema) 2025 yang digelar di Graha Polinema pada Selasa (25/11). Penghargaan diberikan setelah tim itu masuk 10 besar finalis, maju ke babak tiga besar, dan memenangkan sesi battle penentuan juara pada hari kedua kegiatan, Rabu (26/11).

Ketua tim, Daffa, menjelaskan, inovasi yang mereka usung merupakan pengembangan proyek Internet of Things (IoT) yang awalnya dibuat sebagai tugas mata kuliah. Proyek tersebut berangkat dari keresahan tentang sulitnya sistem pemantauan dini kebakaran di lingkungan rumah atau bangunan kecil.

“Awalnya cuma mikir, gimana caranya kita bisa mantau biar tidak terjadi kebakaran. Itu dulu dibuat di semester empat, masih proyek IOT tingkat 2,” ujarnya.

BACA JUGA:Mahasiswa Teknik Mesin Polinema Pamerkan Trainer Lengan Robot dan Konveyer Pemilah Warna

Proyek itu kemudian mereka sempurnakan secara bertahap. Tim menambahkan modul GPS untuk pelacakan lokasi, mengintegrasikannya dengan notifikasi melalui aplikasi Telegram, serta memperbaiki akurasi sistemnya. Setelah menguji perangkat tersebut, mereka mengikuti kompetisi internal kelas dan meraih juara pertama.

Tidak berhenti di sana, mereka kembali mengembangkan sistem hingga berhasil meraih juara tiga dalam sebuah lomba esai tingkat nasional. “Setelah dapat juara di kelas, kami sempurnakan lagi. Sistemnya kami perbaiki, GPS-nya kami tingkatkan akurasinya, sampai alatnya benar-benar siap dipakai,” kata Daffa.


Juara pertama PBL Expo 2025 di Graha Polinema (dari kiri Farizalul Irkhami, Riska Amalia Firmansyah, M. Daffa Ringga Ramadhan), Rabu 26 November 2025. -martinus ikrar Raditya/diswaymalang.id

Perjalanan menuju juara di Expo PBL Polinema 2025 berlangsung cukup spontan. Daffa menuturkan  bahwa timnya diminta mengikuti seleksi oleh Kaprodi secara mendadak.

Mereka akhirnya mengirimkan proyek tersebut dan lolos sebagai salah satu dari 10 finalis. Pada sesi presentasi, tim memaparkan perangkat mereka secara sederhana tanpa persiapan besar. “Kami presentasi apa adanya karena memang agak mendadak. Nggak nyangka sih bisa masuk tiga besar,” ungkapnya.

Tim mereka sendiri terdiri dari:

  • M. Daffa Ringga Ramadhan (ketua)
  • Riska Amalia Firmansyah (anggota)
  • Farizalul Irkhami (anggota)
  • Cholifatul Sheila Nurinsani

Setelah diumumkan masuk tiga besar, barulah mereka menyiapkan materi dan penyempurnaan presentasi untuk babak battle final. Meski bersaing dengan alat lain seperti drone dan proyek kelistrikan skala besar, tim Jalur Langit tetap percaya diri.

“Kami pede saja sama alat kami. Walaupun saingannya bagus-bagus, kami yakin alat ini punya nilai fungsional yang kuat,” ujar Daffa.

BACA JUGA:Sangat Detail, Akurat, 'Tahan Gempa'! Miniatur Gedung Karya Mahasiswa Polinema Sedot Perhatian di Expo PBL

Proyek ini telah memakan waktu sekitar dua bulan pada tahap awal pengerjaan sebagai tugas kuliah, kemudian empat bulan lagi untuk penyempurnaan sistem, perapian kabel, serta penggantian mikrokontroler yang sempat mengalami kerusakan.

Hingga saat tampil di expo, alat tersebut telah menjadi versi terbaik dari seluruh rangkaian pengembangannya.

Daffa berharap inovasi ini tidak berhenti di ajang lomba. Ia ingin karya tersebut menjadi inspirasi bagi mahasiswa selanjutnya dan dapat terus disempurnakan oleh generasi berikutnya. “Harapannya semoga bisa dikembangkan oleh adik-adik kelas. Rencananya memang mau kami turunkan ke mereka, biar nggak berhenti di sini saja dan bisa jadi karya yang kontinus,” katanya.

Kemenangan tim Jalur Langit semakin menegaskan peran Expo PBL sebagai ruang bagi mahasiswa Polinema menampilkan karya terbaiknya serta menjadi bentuk nyata pembelajaran berbasis proyek.

Dengan karya yang berangkat dari kebutuhan nyata dan dikembangkan secara konsisten, Jalur Langit menunjukkan bagaimana inovasi vokasi dapat tumbuh dari ide sederhana menjadi solusi yang berdaya guna.

Sumber: