UM Perkuat Kolaborasi Riset bersama 24 PTN-BH untuk Dampak Global
Kegiatan RKI dan PMKI UM--um.ac.id
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Universitas Negeri Malang (UM) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menjalin kerja sama dengan 24 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) di Indonesia dalam rangka memperkuat riset dan pengabdian masyarakat. Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi Laporan Kemajuan Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) serta Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Indonesia (PMKI) yang berlangsung pada Kamis (11/9).
Acara tersebut dihadiri oleh para ketua LPPM maupun DRPM dari berbagai perguruan tinggi. Ketua LPPM UM, Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si., menekankan pentingnya kebersamaan untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas.
“Pertemuan ini bukan sekadar formalitas, tetapi penuh harapan dan energi untuk membawa PTN-BH Indonesia menjadi yang terdepan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Markus menegaskan bahwa riset bersama akan menciptakan inovasi lebih besar.
“Output riset dan pengabdian akan lebih besar jika dikerjakan bersama. Semakin banyak proposal yang masuk, semakin besar dampak yang dihasilkan,” tambahnya.
Ketua Asosiasi RKI dan PMKI, Prof. Dr. R Benny Riyanto, S.H., M.Hum., CN., juga menilai program kolaborasi ini sebagai langkah strategis untuk mengangkat reputasi internasional perguruan tinggi.
“Melalui program ini, dua poin Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu riset dan pengabdian masyarakat, bisa tercapai sekaligus,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., menggarisbawahi pentingnya memperluas sinergi ke perguruan tinggi non-BH, swasta, hingga komunitas masyarakat.
“Jika kita juga menggandeng perguruan tinggi negeri non-BH, swasta, dan komunitas masyarakat, dampaknya akan jauh lebih besar,” ujarnya.
Namun, Prof. Hariyono juga mengingatkan bahwa hambatan birokrasi sering memperlambat proses riset.
“Kami akan berdiskusi dengan para rektor PTN-BH dan kementerian untuk menyederhanakan birokrasi agar peneliti bisa segera mengeksekusi ide tanpa harus menunggu terlalu lama,” paparnya.
Di akhir sambutannya, ia menekankan perlunya meningkatkan budaya sitasi.
Sumber: um.ac.id
