UM iCamp 2025 Resmi Dibuka, 65 Pelajar Asing dari 31 Negara Ramaikan Kampus UM
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya nasionalisme yang terbuka terhadap dunia internasional.--
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID –Dalam beberapa pekan ini, Kampus Universitas Negeri Malang (UM) akan ramai dengan aktivitas lintas budaya dari berbagai negara di dunia. Pelakunya adalah 65 pelajar dari 31 negara dan wilayah yang sedang mengikuti UM iCamp 2025.
Mengusung tema “Broaden Your Vistas, Embrace Cultural Diversity,” UM iCamp 2025 dirancang sebagai forum multikultural yang mempertemukan pelajar lintas bangsa dalam semangat kolaborasi, toleransi, dan pembelajaran global. Selama program berlangsung, para peserta akan mengikuti sesi akademik, diskusi budaya, dan kegiatan sosial di berbagai wilayah di Kota Malang.
Program rutin ini boleh disebut salah satu ajang pertukaran budaya terbesar yang pernah diselenggarakan di kampus UM. Untuk tahun ini, UM iCamp resmi dimulai pada Senin (4/8), melalui acara pembujaan di Aula Lantai 9 Gedung Kuliah Bersama (GKB) UM.
BACA JUGA:Pemkot Malang Jajaki Gandeng HKTI untuk Pasokan Bahan Pangan Lokal bagi Program MBG
Reputasi Internasional
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., menyampaikan bahwa penyelenggaraan iCamp merupakan bukti nyata UM dalam memperkuat posisi sebagai perguruan tinggi bereputasi internasional yang tetap berpijak pada semangat kebangsaan.
“Nasionalisme kami bukan topolisme, tetapi inklusif. Nasionalisme dapat tumbuh dalam internasionalisme, dan sebaliknya, internasionalisme memiliki makna jika dilandasi semangat nasionalisme,” tegas Prof. Hariyono dalam sambutannya.
Menurutnya, program ini tidak sekadar pertukaran pelajar, melainkan bagian dari diplomasi budaya dan kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan berkualitas dan kerja sama global.
Koordinator Office of International Affairs (OIA) UM, Dr. Evi Eliyanah, mengungkapkan bahwa UM iCamp terus berkembang menjadi ruang interaksi global yang dinamis dan berkesinambungan. Tahun ini, keikutsertaan peserta dari berbagai latar belakang budaya menambah kekayaan perspektif dalam setiap sesi yang dijalankan.
“Setiap peserta membawa perspektif unik. Mereka berbagi, berinteraksi, dan tumbuh bersama. UM iCamp 2025 adalah simbol semangat kolaboratif lintas budaya yang terus kami bangun,” ujarnya.
Melalui penyelenggaraan iCamp, UM menegaskan komitmennya untuk tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga dalam mencetak lulusan yang memiliki karakter global. Interaksi antar pelajar internasional dan lokal dalam program ini diharapkan mampu memperluas wawasan dan membentuk pribadi yang inklusif dan empatik terhadap perbedaan.
Program UM iCamp 2025 akan berlangsung selama beberapa pekan ke depan dengan berbagai kegiatan edukatif dan eksploratif yang melibatkan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan komunitas lokal. (ab)
Sumber:
