1 tahun disway

UM Bangun Budaya Integritas Lewat Workshop Zona Integritas

UM Bangun Budaya Integritas Lewat Workshop Zona Integritas

Universitas Negeri Malang (UM) Menggelar Workshop Penguatan Zona Integritas (ZI) yang digelar Kamis (12/6) di Gedung A6 Lantai 7, Fakultas Ilmu Sosial UM.--

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID — Di tengah dorongan reformasi birokrasi yang makin kuat, Universitas Negeri Malang (UM) kembali menunjukkan komitmennya membangun tata kelola kampus yang bersih dan melayani. Komitmen ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Workshop Penguatan Zona Integritas (ZI) yang digelar Kamis (12/6) di Gedung A6 Lantai 7, Fakultas Ilmu Sosial UM.

Mengangkat tema “Menguatkan Komitmen, Mewujudkan Zona Integritas, Menuju Good University Governance”, kegiatan ini menjadi ruang refleksi sekaligus aksi bersama lintas unit kerja di lingkungan kampus. Tak kurang dari 75 peserta hadir, mulai dari pimpinan universitas, dekanat, wakil dekan bidang umum dan keuangan, direktur, hingga tim pelaksana dan penilai ZI di tingkat fakultas maupun universitas.

Bagi UM, membangun Zona Integritas bukan sekadar memenuhi kewajiban administratif. Lebih dari itu, ini adalah langkah moral dan strategis dalam membentuk budaya kerja yang bersih, transparan, serta berorientasi pada pelayanan publik. “Zona Integritas adalah fondasi karakter organisasi. Harus terasa dalam cara berpikir dan bekerja, bukan hanya dalam dokumen,” demikian disampaikan salah satu pimpinan dalam forum.

Workshop ini menjadi semakin bernilai karena menghadirkan narasumber dari tiga lembaga nasional yang selama ini menjadi penggerak reformasi birokrasi di Indonesia. Di antaranya adalah Dr. Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H., dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Dr. Solehudin, M.M.; serta Andi Rahadian, S.H., LL.M., dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

BACA JUGA:12 Juni Anti Child Labour Day, Akselerasi Penghapusan Pekerja Anak di Seluruh Dunia

Ketiganya menyampaikan strategi nasional penguatan ZI di sektor pendidikan tinggi, serta tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan birokrasi kampus yang bersih dan melayani. Salah satu pesan kunci dari para narasumber adalah pentingnya integrasi nilai-nilai antikorupsi dan pelayanan publik dalam seluruh aktivitas kelembagaan, mulai dari tingkat tertinggi hingga unit pelaksana teknis.

Melalui kegiatan ini, UM tak hanya mempertegas posisinya sebagai universitas yang adaptif terhadap tuntutan tata kelola modern, tetapi juga membangun ruang sinergi nyata antarunit. Diskusi, pemetaan masalah, hingga penyusunan strategi kolaboratif menjadi bagian dari agenda workshop yang berlangsung hingga siang hari.

BACA JUGA:Jalur SNBT UB, Kedokteran dan Hukum Paling Diminati, Farmasi dan Psikologi Seleksinya Paling Ketat

Ke depan, UM menargetkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) bisa dicapai dalam waktu dekat. Lebih dari sekadar gelar, UM ingin menjadikan integritas sebagai napas dalam setiap kebijakan, layanan, dan budaya kerja di kampus. Sebuah langkah nyata menuju good university governance yang sesungguhnya. (*)

Sumber:

Berita Terkait