1 tahun disway

Bahasa Indonesia Diminati Mahasiswa dari 11 Negara di Pameran BIPA 2.0 di Unisma

Bahasa Indonesia Diminati Mahasiswa dari 11 Negara di Pameran BIPA 2.0 di Unisma

--

DINOYO, DISWAYMALANG.ID – Ada yang berbeda di Universitas Islam Malang (Unisma) Rabu (14/5). Suasana kampus penuh warna budaya dari berbagai negara. Bahasa Indonesia menggema di antara percakapan asing, dinyanyikan, dan diceritakan dalam berbagai logat. Inilah semarak “Gebyar Pemelajar BIPA 2.0”, pameran budaya internasional yang mempertemukan 40 mahasiswa asing dari 11 negara dengan misi mulia: menginternasionalkan bahasa Indonesia.

Acara yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Bahasa Asing–Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (LPBA-BIPA) Unisma ini bukan sekadar ajang kompetisi. Ia menjelma menjadi ruang ekspresi, pertukaran budaya, dan bukti nyata bahwa bahasa Indonesia semakin diminati oleh dunia.

BACA JUGA:Ragu Sama Hasil SNBT Kemarin? Ini Tips Persiapan Ujian Mandiri PTN yang Lebih Matang

Rektor Unisma, Prof. Junaidi, menyebut acara ini sebagai langkah nyata mendukung visi besar pemerintah dalam menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

“Program BIPA ini adalah salah satu wujud konkret diplomasi budaya. Kami ingin bahasa Indonesia dikenal, dipelajari, dan digunakan oleh masyarakat dunia,” ungkap Prof. Junaidi saat membuka acara.

Menurutnya, melalui kegiatan semacam ini, Unisma tidak hanya mengajarkan bahasa, tapi juga memperkenalkan kearifan lokal, seni, dan tradisi Indonesia kepada mahasiswa dari berbagai negara seperti Jepang, Cina, Pakistan, Mesir, Polandia, Vietnam, Zimbabwe, dan lainnya.

Gebyar BIPA tahun ini menyajikan beragam lomba kreatif. Mulai dari lomba menyanyi lagu berbahasa Indonesia yang diikuti oleh 13 mahasiswa asing, hingga lomba bercerita bertema budaya lokal yang diikuti oleh 21 peserta.

Lomba bercerita menjadi salah satu favorit karena mahasiswa tidak hanya mengasah kemampuan berbahasa, tetapi juga belajar memahami filosofi cerita rakyat Indonesia.

BACA JUGA:Uji Coba Jalur Satu Arah di Jalan Kahuripan Malang Dimulai Hari Ini, Pengendara Diminta Ikuti Arahan Petugas

“Lomba ini sangat menantang tapi menyenangkan. Saya membawakan cerita dari Jawa Timur dan belajar banyak tentang budaya serta makna moralnya,” ujar Aisha, mahasiswa asal Sudan yang kini belajar secara daring dari kampung halamannya.

Sementara itu, enam negara peserta juga tampil dalam sesi pameran budaya, memperlihatkan karya dan presentasi yang menunjukkan pemahaman mereka tentang Indonesia, baik dari sisi bahasa maupun budayanya.

Pendekatan Seni Budaya Efektif

Kepala LPBA-BIPA Unisma menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran melalui seni dan budaya terbukti efektif dalam memperkuat kemampuan bahasa asing para mahasiswa.

“Mereka lebih cepat menguasai bahasa karena ada unsur emosi, kreativitas, dan interaksi lintas budaya. Musik, cerita, dan pameran visual menjadi jembatan pembelajaran yang menyenangkan,” jelasnya.

Program ini juga menarik karena diikuti oleh mahasiswa dengan berbagai latar belakang. Ada yang datang melalui jalur beasiswa, ada pula yang belajar secara mandiri, baik secara luring di Malang maupun daring dari negara asal mereka.

Sumber: