Momen Hari Lupus Dunia: Mahasiswa, Perbaiki Gaya Hidup Ya! Ini Rekomendasi 9 Things To Do
Memilih Gaya Hidup Yang Tepat Untuk Menghindari Lupus-Freepik -
Stres akademik bisa menjadi pintu masuk lupus bagi. Psychoneuroendocrinology Journal (2016) mempublikasikan bahwa hormon stres yang kronis mengganggu keseimbangan sel imun, memperparah kondisi autoimun termasuk lupus. Mahasiswa yang sering stres tapi tidak punya outlet penyaluran emosi lebih rentan mengalami gejala awal seperti kelelahan ekstrem.
Praktik mindfulness harus dijalankan mahasiswa untuk menurunkan stres dan meningkatkan keseimbangan mental. Artinya, meluangkan waktu untuk meditasi atau journaling bukan sekadar tren, tetapi cara ilmiah melindungi tubuh dari autoimunitas.
5. Olahraga Rutin tapi Tidak Berlebihan
Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau berenang terbukti mengurangi keparahan gejala lupus. Namun, olahraga ekstrem justru bisa memperburuknya. Dalam Autoimmunity Reviews (2019), latihan aerobik sedang tiga kali seminggu dapat menurunkan kadar IL-1 dan TNF-α yang sering melonjak pada pasien lupus.
Latihan fisik berlebihan tanpa istirahat cukup memicu stres, yang memperburuk autoimunitas. Bagi mahasiswa, konsistensi dan durasi olahraga lebih penting daripada intensitas—cukup 30 menit per hari.
6. Hindari Rokok dan Vape
Merokok bukan hanya merusak paru-paru, tapi juga mengganggu sistem imun. Annals of the Rheumatic Diseases (2020) menyebutkan bahwa paparan nikotin dan senyawa dalam rokok elektrik meningkatkan risiko lupus sebesar 1,7 kali lipat, khususnya pada perempuan.
Jika gaya hidup bebas asap jadi pilihan mahasiswa, risiko terkena lupus dan flare bisa ditekan secara signifikan.
7. Konsumsi Omega-3 Secara Konsisten
Ikan laut, chia seed, dan suplemen minyak ikan kaya akan omega-3 yang memiliki efek anti-inflamasi alami.
DHA dan EPA dari omega-3 memperbaiki fungsi sel T regulatori dan menurunkan ekspresi gen proinflamasi (peradangan yang mengganggu imun). Bagi mahasiswa yang belum bisa makan ikan setiap hari, suplemen bisa jadi solusi murah dan efisien.
8. Perhatikan Kesehatan Usus
Usus sehat, imun pun seimbang. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology (2021) menyoroti pentingnya mikrobioma usus dalam mencegah gangguan autoimun. Pola makan tinggi serat dari sayur, buah, dan biji-bijian membantu menjaga flora usus tetap seimbang.
Mahasiswa bisa mulai dengan langkah kecil seperti mengganti mi instan dengan oatmeal atau menambahkan yoghurt ke menu harian.
9. Kurangi Konsumsi Kafein dan Minuman Manis
Sumber: journal of autoimmunity
