Lorde Sambut Era Baru, Akan Rilis Album Virgin dan Siap Guncang Dunia
Lorde Dalam Perjalanan Menuju Album Baru "Virgin" Dengan Kerjsama Bersama Produser Ternama!-pinterest-
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Empat tahun bukan waktu yang sebentar. Bagi Ella Yelich-O’Connor --atau yang lebih kita kenal sebagai Lorde--, waktu selama itu dimanfaatkan untuk "bertapa." Menyiapkan sesuatu yang tak bisa diciptakan dengan buru-buru.
Kini ia kembali. dengan album keempat yang diberi nama Virgin. Album ini dijadwalkan rilis pada (27/6) dan menjadi penanda era baru dari musisi asal Selandia Baru yang terkenal karena selalu penuh kejutan ini.
Berikut sembilan hal menarik terkait album baru Lorde itu.
1. Judulnya Menggoda: ‘Virgin’ Bukan Sekadar Kata
“Virgin” dalam judul album tentu membuat alis terangkat. Tapi Lorde tak pernah memilih kata secara sembarangan. Ia menggambarkan warna albumnya sebagai 'jernih'. Seperti air mandi, es, kaca jendela, hingga… ludah. Semua terang. Transparan. Tak ada yang ditutup-tutupi. Ini bukan tentang keperawanan dalam arti biologis, melainkan keperawanan dalam konteks spiritual dan emosional—sebuah awal baru yang polos, mentah, dan jujur.
Secara musikal, ini menarik. Lorde biasanya dikenal dengan aransemen atmosferik dan vokal yang terasa seperti bisikan rahasia.
2. Single Pembuka yang Mengagetkan: ‘What Was That’
Single pertama, “What Was That,” dirilis (24/4) lalu dan langsung mengundang decak kagum. Beat-nya chill, tapi ada detak sintetis yang menghantui di balik melodi. Liriknya: “Since I was 17, I gave you everything / Now we wake from a dream, well baby, what was that?”—sebuah introspeksi tajam tentang hubungan, karier, atau bahkan dirinya sendiri.
Secara produksi, lagu ini minimalis tapi tetap menggigit. Jim-E Stack memberikan warna produksi yang segar namun tak mengganggu vokal khas Lorde. Sound-nya membangun atmosfer kosong namun penuh gema—semacam ruang hampa tempat Lorde bertanya pada dirinya sendiri.
3. Pengakuan Diri dalam Catatan Suara
Ia mengungkap bahwa lagu ini dan seluruh proyek Virgin lahir dari sebuah ethos yang kuat. Ada benang merah yang mengikat semuanya.
Pengakuan ini penting. Dalam dunia musik yang sering diburu deadline dan target penjualan, Lorde tetap menjaga integritas artistiknya. Vokalnya dalam rekaman ini tidak dipoles berlebihan, melainkan dibiarkan mentah dan emosional. Kejujuran menjadi instrumen utama—lebih dari synthesizer atau gitar.
4. Kolaborasi yang Penuh Warna
Virgin tidak dibangun sendiri. Lorde menggandeng Jim-E Stack sebagai produser utama, dibantu oleh Dev Hynes (Blood Orange), Daniel Nigro. Ini bukan nama-nama sembarangan. Mereka dikenal karena produksi yang lembut, atmosferik, dan emosional seperti artis Olivia Rodrigo dan Chappel Roan.
Sumber: harper bazaar
