Enola Holmes 3 Resmi Diproduksi! Adik Sherlock Holmes Akan Miliki Petualangan Baru!
Enola Holmes 3 Announcement-Bravo-
4. Pemeran Lama Balik Lagi
Kembalinya Henry Cavill sebagai Sherlock sudah dipastikan. Dan penggemar pasti senang. Chemistry antara kakak-adik ini jadi highlight penting di film kedua. Sherlock yang cuek tapi protektif, Enola yang keras kepala tapi penuh kasih, jadi dinamika yang menyenangkan dan menegangkan dalam satu waktu.
Tak hanya itu, Helena Bonham Carter kembali memerankan Eudoria Holmes, sang ibu revolusioner yang penuh ide gila dan semangat pemberontakan. Karakternya sering jadi pencetus konflik tapi juga pemicu pertumbuhan Enola. Dan Louis Partridge kembali sebagai Tewkesbury, yang kini makin dekat dengan Enola dan fans mereka.
Yang menarik adalah kembalinya Sharon Duncan-Brewster sebagai Moriarty, tokoh antagonis yang di film sebelumnya tampil mencuri perhatian. Kuat, pintar, dan penuh intrik. Dengan tambahan Dr. Watson (Himesh Patel) yang semakin sentral, kemungkinan besar film ini akan makin terasa sebagai bagian dari semesta Sherlock Holmes yang utuh.
5. Penulis Lama, Konsistensi Cerita
Jack Thorne kembali sebagai penulis naskah. Ia juga menulis dua film sebelumnya dan dikenal mampu meramu misteri yang padat tapi mudah diikuti. Gaya Thorne juga cenderung humanis: karakter-karakternya punya konflik batin yang kuat dan latar belakang emosional yang relatable.
Dengan Thorne tetap menulis dan sutradara baru mengarahkan, kita bisa berharap ada keseimbangan antara gaya lama dan nuansa baru. Cerita yang mengalir tapi tetap mengejutkan, penuh teka-teki tapi juga menyentuh, bisa menjadi senjata utama film ini.
Thorne juga dikenal suka menyisipkan isu sosial secara halus dalam cerita—entah soal gender, kelas sosial, atau relasi keluarga. Kalau pola ini diteruskan, film ketiga bisa jadi lebih dari sekadar petualangan, tapi juga refleksi sosial dengan sentuhan personal.
6. Misteri Mengenai Masa Lalu dan Masa Depan
Sinopsis awal menyebutkan bahwa Enola akan menghadapi kasus di Malta yang bukan hanya soal teka-teki, tapi juga berkaitan dengan keluarganya dan masa depan hidupnya sendiri. Ini menandakan bahwa misteri kali ini mungkin menyentuh sesuatu yang lebih pribadi—bukan cuma pekerjaan, tapi ujian hidup.
Bisa jadi kasus ini membuat Enola harus memilih: lanjut sebagai detektif atau mencoba hidup “normal”? Atau mungkin, kasus ini membuatnya mempertanyakan kembali idealisme yang selama ini ia pegang. Apakah benar semua misteri layak dipecahkan?
Dengan latar Malta dan ancaman yang lebih gelap, ini bukan sekadar kasus penculikan atau penipuan. Mungkin ada konspirasi besar, ancaman internasional, atau bahkan pengkhianatan dari orang dekat. Ini yang membuat film ketiga jadi begitu dinantikan.
7. Produksi Bareng Legendary dan Millie Bobby Brown
Proyek ini masih dikerjakan bareng Legendary Pictures, tapi kini juga melibatkan PCMA Productions, milik Millie Bobby Brown sendiri. Artinya, Millie punya kontrol lebih besar soal arah cerita, mood visual, dan bahkan pilihan aktor. Ini bukan cuma film dia—ini adalah visinya.
Millie memang sedang aktif membangun karier di balik layar. Setelah Enola Holmes, ia juga memproduksi film lain di Netflix seperti Damsel. Dengan pengalaman itu, ia tidak hanya jadi aktris, tapi juga storyteller. Dan itu terasa dari caranya memperlakukan karakter Enola.
Sumber: deadline
