Bangunan SDN 2 Supiturang Rata dengan Tanah Imbas Erupsi Semeru

Kamis 20-11-2025,16:04 WIB
Reporter : Mohammad Khakim
Editor : Mohammad Khakim

LUMAJANG, DISWAYMALANG.ID--Kerusakan parah akibat erupsi Gunung Semeru mulai terungkap. Warga di grup Telegram resmi Info Semeru melaporkan bahwa bangunan SDN 2 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten LUMAJANG, kini rata dengan tanah setelah tergulung material awan panas dan batu-batu besar dari puncak Semeru.

Dalam rekaman video dan foto yang dikirim warga, tampak hamparan batu-batu besar dan material vulkanik memenuhi area sekolah.

BACA JUGA:Bukan 178 tapi 187 Orang yang Terjebak di Ranu Kumbolo, Kondisi Aman, Dijemput Tim TNBTS dan SAR

Dinding-dinding bangunan sudah tidak terlihat lagi, tersapu arus material panas dan lahar. Permukaan tanah tertutup lumpur pekat, sementara bongkah-bongkah batu berdiameter lebih dari satu meter berserakan di lokasi.

Cuplikan lanskap sekitar menunjukkan pohon-pohon di tepi area yang masih berdiri, namun sebagian lahan tampak rusak berat oleh aliran material.

BACA JUGA:20 Warga Sumberwuluh Mengungsi, Abu Vulkanik Semeru Selimuti Wilayah Utara

“Tidak ada sama sekali bangunannya. Cuma tersisa pondasi saja. Ini ditinjau pak KS (kepala sekolah, red). Tinggal tersisa pohon dua,” kata seorang warga dalam cuplikan video tersebut.

Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa tiga desa di dua kecamatan terdampak erupsi yakni, Desa Supiturang, Desa Oro-Oro Ombo (Kecamatan Pronojiwo), dan Desa Penanggal (Kecamatan Candipuro).

“Terdapat tiga desa di dua kecamatan yang terdampak. Wilayah ini berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, 19 November 2025.

BACA JUGA:2 Pasutri Asal Kediri Luka Kena Awan Panas Semeru, BNPB Evakuasi 178 Pendaki yang Terjebak di Ranu Kumbolo

Setidaknya 300 warga telah dievakuasi, sebagian besar menuju Balai Desa Oro-Oro Ombo dan SDN 2 Supiturang sebelum bangunan sekolah tersebut rusak parah akibat aliran material.

Setelah kenaikan status menjadi Level IV (Awas), PVMBG menetapkan zona larangan dalam radius 8 km dari kawah Semeru dan sektoral 20 km ke arah tenggara sepanjang Besuk Kobokan.

Warga diminta mewaspadai potensi awan panas susulan, guguran lava, hingga lahar hujan di sungai-sungai berhulu ke Semeru.

BACA JUGA:Status Gunung Semeru Naik ke Level IV (AWAS), Warga Diminta Segera Menjauh!

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari, mulai 19–26 November 2025.

Petugas gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan penyisiran di sepanjang aliran Besuk Kobokan untuk memastikan tidak ada warga yang masih berada di zona merah.

Tags :
Kategori :

Terkait