Kemdikdasmen Kaji Pengajaran Bahasa Portugis di Sekolah, Termasuk Kesiapan Guru-Kurikulum

Rabu 29-10-2025,18:04 WIB
Reporter : Mohammad Khakim
Editor : Mohammad Khakim

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyatakan kesiapannya mengkaji pengajaran Bahasa Portugis di sekolah. Mu'ti menyebutkan bahwa kementeriannya telah menerima perintah dari Presiden Prabowo untuk mulai menyusun kurikulum dan memperkenalkan mata pelajaran Bahasa Portugis di sekolah-sekolah dan kampus-kampus.

​"Ya kami akan membahas persoalan itu di Rapat Pimpinan Kemedikdasmen. Tentu kami akan mengkaji ini secara menyeluruh dengan melihat struktur kurikulum yang ada di Indonesia," ujar Abdul Mu'ti kepada awak media, Rabu 29 Oktober 2025.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan instruksi mengejutkan mengenai rencana pengajaran Bahasa Portugis di sekolah-sekolah di Indonesia. Keputusan ini disampaikan saat Presiden Prabowo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Istana Merdeka, Jakarta beberapa waktu lalu."Sebagai bukti bahwa kami memandang Brasil sangat penting, saya telah memutuskan bahwa bahasa Portugis akan menjadi salah satu prioritas bahasa disiplin pendidikan Indonesia," kata Prabowo.

Mu'ti mengatakan, kajian tersebut akan mencakup berbagai aspek. Termasuk kesiapan tenaga pendidik, kebutuhan kurikulum, dan relevansi bahasa Portugis dalam konteks pendidikan nasional dan hubungan internasional.

"Dan juga bagaimana kemungkinannya untuk kita memenuhi arahan dari Bapak Presiden dalam pendidikan di tanah air kita tapi bagaimana formatnya dan bagaimana strukturnya dalam kurikulum belum bisa kami sampaikan pada kesempatan ini sampai kami membahas secara khusus dalam Rapat Pimpinan di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," tambahnya.

Tujuan dan Kontroversi

​Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menjelaskan, penguasaan Bahasa Portugis sangat penting untuk meningkatkan kerja sama RI, terutama dengan Brasil di sektor ekonomi, sains, dan teknologi.

Namun, wacana ini telah memicu beragam pandangan. Anggota DPR RI, khususnya di Komisi X yang membidangi pendidikan, menyatakan akan mendalami usulan tersebut.

Mereka menyambut baik tujuan peningkatan kemampuan berbahasa asing, tetapi juga menyuarakan kekhawatiran terkait potensi beban tambahan pada kurikulum siswa yang saat ini sudah memuat Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Daerah.

Beberapa pihak juga mengusulkan agar pelajaran Bahasa Portugis diujicobakan terlebih dahulu, misalnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Instruksi Presiden Prabowo ini menandai langkah strategis untuk mempererat kemitraan dengan negara-negara Lusofon, namun implementasinya di sistem pendidikan Indonesia masih menunggu hasil kajian mendalam dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Tags :
Kategori :

Terkait