Dinkes Kota Batu Imbau Warga Waspada Gelombang Panas Ekstrem, Suhu Capai 37,6°C

Jumat 17-10-2025,13:45 WIB
Reporter : Abdul Halim
Editor : Abdul Halim

KOTA BATU, DISWAYMALANG.ID – Dinas Kesehatan Kota Batu mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Malang Raya. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu udara saat ini tercatat mencapai 37,6°C dan diperkirakan akan berlangsung hingga awal November 2025.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Aditya Prasaja, mengatakan kondisi suhu tinggi tersebut berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seperti dehidrasi, kelelahan, pusing, hingga heatstroke, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

“Kami mengimbau warga agar tetap waspada terhadap paparan panas ekstrem. Cukupi kebutuhan cairan tubuh, hindari aktivitas berat di luar ruangan saat siang hari, dan gunakan pelindung diri seperti topi atau payung,” ujar Aditya, Jumat (17/10).

Menurutnya, Dinkes juga menyoroti peningkatan risiko penyakit akibat cuaca ekstrem seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan iritasi kulit. Untuk itu, masyarakat diminta memperhatikan kondisi tubuh dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat bila mengalami gejala tidak biasa.

“Gejala awal dehidrasi dan heatstroke bisa berupa pusing, lemas, keringat berlebih, atau bahkan kehilangan kesadaran. Jangan dianggap sepele. Segera cari tempat teduh dan minum air putih,” tambahnya.

Sebagai langkah antisipatif, Dinkes Kota Batu bersama puskesmas di seluruh wilayah juga menyiapkan edukasi langsung kepada masyarakat dan memperkuat sistem pemantauan kesehatan lingkungan. Pihaknya mengingatkan warga agar meminum air putih minimal 2–3 liter per hari, menghindari minuman manis dan berkafein, serta menggunakan pakaian berbahan ringan dan berwarna terang.

BACA JUGA:BMKG Ingatkan Perubahan Cuaca Ekstrem, Slang Panas Menyengat, Sore Hujan dengan Petir

BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini tentang potensi gelombang panas ekstrem yang masih akan berlangsung hingga awal November 2025. Fenomena ini dipengaruhi oleh peralihan musim kemarau ke pancaroba yang memicu peningkatan suhu udara signifikan di siang hari.

“Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan instansi terkait untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat serta langkah pencegahan yang tepat,” tutup Aditya. (ab)

Tags :
Kategori :

Terkait