Untuk wilayah Malang Raya, curah hujan diperkirakan berkisar antara 1001 hingga 1500 milimeter, dengan beberapa zona memiliki curah hujan 1501 hingga 2000 milimeter.
Penting untuk dicatat, puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Malang Raya diprediksi akan terjadi pada bulan Januari 2026.
Periode ini sering kali menjadi fase paling kritis karena intensitas curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi.
Durasi musim hujan secara keseluruhan diprediksi berlangsung selama 19 hingga 21 dasarian.
Rekomendasi Kesiapsiagaan
Dengan prediksi ini, ada beberapa langkah analitis yang harus diambil oleh pemerintah daerah dan masyarakat.
Kedatangan musim hujan yang lebih awal, meski dengan sifat yang normal, tetap berpotensi memicu bencana.
Perubahan waktu ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hidrologi yang berujung pada banjir bandang, tanah longsor, dan sedimentasi waduk, terutama di wilayah yang topografinya rawan seperti di dataran tinggi dan lereng gunung.
Oleh karena itu, BMKG secara tegas mengimbau Pemerintah Kota/Kabupaten di Malang Raya untuk meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan.
Masyarakat juga diminta untuk aktif dalam melakukan berbagai tindakan mitigasi, seperti membersihkan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan, dan memastikan sistem drainase berfungsi optimal.
Bagi sektor pertanian, prediksi ini menjadi momentum emas untuk memaksimalkan masa tanam dan memperluas lahan.
Sementara itu, untuk masyarakat umum, memanfaatkan periode musim hujan untuk mengisi waduk, danau, dan embung tadah hujan sebagai cadangan air bersih menjadi langkah strategis untuk menghadapi potensi kekeringan di musim kemarau mendatang.