Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi infeksi hepatitis lebih awal. Sehingga dapat diatasi lebih awal.
Bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti pengguna narkoba suntik atau pekerja medis, pemeriksaan berkala sangat dianjurkan.
4. Hindari Kebiasaan Tidak Sehat
Selain itu, juga dianjurkan untuk menhindari kebiasaan hidup tidak sehat. Beberapa kebiasaan yang harus dikurangi atau bahkan tidak dilakukan sama sekali adalah:
- minum minuman beralkoho
- merokok untuk mengurangi risiko hepatitis C
- konsumsi suplemen zat besi dan vitamin A berlebihan,
- berhati-hati saat menggunakan suplemen herbal, seperti kava kava, dan
- menjaga berat badan ideal
5. Melakukan Hubungan Seks dengan Aman
Berhubungan seks dengan penderita hepatitis, terutama hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis D, berisiko terkena penyakit yang sama.
Hepatitis B, misalnya, dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air mani dan cairan vagina. Terutama, saat tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Itu sebabnya, penting untuk mengetahui riwayat penyakit pasangan sebagai cara mencegah hepatitis.
Bila pasangan atau keluarga dari pasangan memiliki riwayat hepatitis, sebaiknya lakukan hubungan seksual, baik anal maupun oral, dengan kondom.
6. Hindari Berbagi jarum suntik
Jarum atau alat kesehatan lain yang tidak steril bisa menjadi sarana penyebaran virus hepatitis.
Jadi, perlu waspada, terutama ketika bekerja sebagai petugas kesehatan yang berkontak langsung dengan penderita hepatitis.
Selain itu, pemakaian jarum sembarangan, seperti jarum pada pembuatan tato atau penggunaan obat terlarang, juga bisa menjadi media penularan virus.
7. Kenali Riwayat Kesehatan Keluarga
Dengan mencari tahu riwayat kesehatan keluarga sendiri terkait hepatitis, kita bisa lebih waspada dan menerapkan cara mencegah hepatitis lebih efektif.
Hal ini juga bertujuan untuk lebih berhati-hati terhadap penularan hepatitis yang mungkin terjadi.