5 Juni Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ini 9 Cara Ajarkan Anak Jaga Lingkungan Hidup Sejak Dini

Kamis 05-06-2025,05:06 WIB
Reporter : Immanuela Regina
Editor : Agung Pamujo

Banyak video singkat bertema lingkungan dengan visual menarik dan narasi yang mudah dipahami anak-anak. Tayangan animasi tentang bahaya plastik di laut bisa membuka percakapan lanjutan.

Setelah menonton, ajak anak berbincang tentang isi videonya. Diskusi ringan membantu memperkuat pemahaman dan membuka ruang tanya-jawab secara alami.

6. Libatkan Saat Buang Sampah

Ajak anak ikut serta dalam kegiatan membuang sampah harian. Latihan langsung jauh lebih efektif dibanding larangan yang tidak dijelaskan.

Sediakan tempat sampah yang mudah dijangkau, aman, dan menarik. Warna dan gambar pada tempat sampah dapat menambah daya tarik bagi anak untuk berpartisipasi.

7. Ikut Sertakan Saat Bersih-Bersih

Kegiatan membersihkan halaman, taman, atau area bermain bisa melibatkan anak-anak. Pengalaman memungut sampah memberi pemahaman langsung tentang akibat membuang sembarangan.

Selain menumbuhkan rasa tanggung jawab, kegiatan ini juga membangun rasa kepemilikan terhadap lingkungan sekitar. Anak akan tumbuh dengan kesadaran bahwa bumi perlu dirawat.

8. Mainkan Daur Ulang DIY

Kegiatan daur ulang seperti membuat mobil-mobilan dari botol atau bunga kertas dari plastik bekas bisa menjadi sarana belajar. Anak-anak bisa memanfaatkan limbah menjadi karya.

Kegiatan ini juga meningkatkan ketekunan dan daya imajinasi. Anak belajar bahwa barang bekas tetap bisa memiliki nilai dan fungsi baru.

9. Tunjukkan Keteladanan Lewat Tindakan

Contoh nyata lebih ampuh daripada seribu kata. Jika orang dewasa memilah sampah, membawa tas belanja sendiri, dan tidak memakai plastik sekali pakai, anak-anak akan mengikutinya.

Anak-anak belajar dengan melihat. Keteladanan adalah kunci utama dalam membangun kebiasaan positif sejak dini.

Ajari Lewat Aksi, Bukan Hanya Instruksi!

Mendidik anak mengenal sampah plastik tidak perlu rumit. Cukup lewat kebiasaan sehari-hari yang sederhana, pesan bisa tertanam kuat dalam ingatan. Generasi masa depan tidak hanya butuh teori, tapi juga pengalaman langsung dan panutan yang nyata.

Kategori :