- Ba’da Maghrib, jemaah bergerak ke Muzdalifah, sebagian mabit, sebagian lain melakukan murur (melintas) menuju Mina.
5. Tanggal 6 Juni 2025 (10 Zulhijah 1446 H)
- Pelaksanaan lempar jumrah aqobah.
- Jemaah melaksanakan tahallul atau mencukur rambut sebagai simbol penyucian diri.
6. Tanggal 7–9 Juni 2025 (11–13 Zulhijah 1446 H)
- Mabit di Mina selama tiga malam.
- Setiap hari dilakukan lempar tiga jumrah (Ula, Wustha, Aqabah) di hari-hari Tasyriq.
7. Tanggal 8 Juni 2025 (12 Zulhijah 1446 H)
- Jemaah yang memilih opsi Nafar Awal meninggalkan Mina dan kembali ke hotel di Makkah.
8. Tanggal 9 Juni 2025 (13 Zulhijah 1446 H)
- Jemaah Nafar Tsani menyusul kembali ke hotel.
- Layanan makan siang mulai tersedia kembali di hotel.
9. Tanggal 10 Juni 2025 (14 Zulhijah 1446 H)
- Pukul 00.30 WAS, layanan bus Shalawat beroperasi kembali.
- Jemaah safari wukuf lansia mulai kembali ke kloter masing-masing.
Sebelum rangkaian ini dimulai, Kemenag mengingatkan jemaah untuk tidak memaksakan ibadah sunah di Masjidil Haram secara berlebihan. “Suhu sangat tinggi dan kondisi fisik jemaah harus dijaga untuk menghadapi Armuzna. Jangan sampai ibadah wajib terhambat karena kelelahan,” ujar salah satu petugas kesehatan haji Indonesia di Makkah.