1 tahun disway

Cerita Tagana Kota Batu Tiba di Pidie Jaya Hampir Tengah Malam, Perjalanan 4 Jam Gelap Gulita Tanpa Signal

Cerita Tagana Kota Batu Tiba di Pidie Jaya Hampir Tengah Malam, Perjalanan 4 Jam Gelap Gulita Tanpa Signal

Tagana Kota Batu disambut Tagana yang lebi dulu bertugas saat tiba di Mako Tagana di Jl Lintas Sumatera, Kabupaten Pidie Jaya, Selasa (10/12) hampir tengah malam. -dok. tagana kota batu --

BATU, DISWAYMALANG.ID--Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Batu beserta rombongan dari Dinsos Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Tagana Jatim sampai di Kabupaten Pidie Jaya Rabu (10/12) hampir tengah malam. Perjalanan dari Bandara Sultan Iskandar Muda ditempuh selama empat jam. 

"Alhamdulillah akhirnya sampai di Kota Pidie Jaya, tempat kami akan bekerja sebagai relawan," ujar Darto, salah satu Tagana asal Kota Batu, berbagi cerita di grup WhatsApp Tagana Kota Batu, tadi malam. 

Jika mengacu Google Maps, jarak Bandara Sultan Iskandar Muda ke pusat kota di Pidie Jaya adalah 150 km. Jika ditempuh dengan naik mobil dengan kondisi jalan normal akan sampai dalam waktu 2 jam 43 menit.

Darto bercerita, selama perjalanan dari bandara menuju Kota Pidie Jaya selama empat jam, kondisi jalan-jalan yang dilewati gelap gulita selain juga terus hujan. Sesekali ada sinar jika kendaraan yang mereka tumpngi berpapasan dengan kendaraan lainnya. 

"Begitu juga dengan jaringan komunikasi. Selama dari bandara sampai kantor Bupati Pidie Jaya baru ada sinar lampu dan signal," jelas Darto.

"Kami bersyukur sudah bisa komunikasi dengan keluarga untuk memberikan kabar. Bisa dikata kami tidak komunikasi dengan dunia luar sekitar 9 jam. Namun ada baiknya, kita bisa beristirahat dengan enak selama perjalanan, untuk menyiapkan tenaga," paparnya.

Adapun Mako Tagana Pidie berada di jalan Lintas Sumatera Dusun Masjid, Desa Trienggadeng, Kecamatan Trienggadeng. Rombongan diterima dengan baik dan gembira oleh sesama Tagana yang sudah lebih dulu bertugas di sana.

"Kami melihat teman-teman yang datang lebih awal beberapa hari sudah tampak lelah. Namun,semangat mereka demi kemanusiaan tampak dari wajah yang tetap tegap dan senyum hangat. Membuat kami menjadi semangat," ungkap Darto.

Rasa capai saat perjalanan menjadi hilang karena sudah bertemu dengan relawan lain yang sudah berada di Mako Tagana lebih dulu. Tagana yang sudah bertugas lebih dulu itu akan menjadi mentor bagi yang baru bergabung.

"Setelah penyambutan, langsung meletakkan peralatan yang kami bawa dan kami beristirahat. Besok pagi-pagi (pagi hari ini, red), kami baru ke posko yang akan kami tuju," ujar Darto.

Sumber: