MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Di tengah gempuran kartun asing dan cerita anak modern, buku dongeng tradisional dari berbagai penjuru Nusantara masih menyimpan kekuatan besar.
Bukan cuma seru dan imajinatif, buku dongeng juga mengandung nilai-nilai moral yang kuat—mulai dari kejujuran, kerja keras, kasih sayang, hingga keberanian.
Peringatan Hari Buku Nasional pada 17 Mei bisa menjadi momentum yang tepat untuk kembali mengangkat cerita rakyat Indonesia.
BACA JUGA:Industri Kreatif Nasional Didorong Perkuat Nilai Budaya untuk Tingkatkan Daya Saing Global
Terutama bagi orang tua dan pendidik, mengenalkan dongeng lokal bisa menjadi cara sederhana untuk menanamkan karakter positif pada anak.
Berikut ini sembilan dongeng nusantara yang bukan hanya menarik, tapi juga mendidik.
1. Si Kancil yang Cerdik
Si Kancil dikenal sebagai tokoh hewan cerdik yang sering mengelabui binatang lain. Dalam salah satu versi populer, Si Kancil menipu buaya untuk menyeberangi sungai. Cerita ini mengajarkan kecerdikan dan kemampuan berpikir cepat dalam situasi sulit.
Namun jika tidak hati-hati, kisah Si Kancil juga bisa menimbulkan pemahaman keliru jika anak-anak hanya menangkap unsur “penipuan” sebagai kelucuan. Oleh karena itu, pendampingan orang tua saat mendongeng penting agar anak memahami bahwa kecerdikan sebaiknya digunakan untuk kebaikan, bukan untuk merugikan orang lain.
2. Timun Mas
Dongeng ini menceritakan seorang gadis pemberani yang melarikan diri dari raksasa jahat yang hendak memakan dirinya. Timun Mas dibantu ibunya dan menggunakan benda-benda ajaib untuk melarikan diri, seperti biji timun dan garam.
Nilai utama dari cerita ini adalah keberanian dan kecintaan orang tua terhadap anak. Buku dongeng seperti Timun Mas memperkuat konsep keberanian sebagai proses belajar menghadapi rasa takut, terutama untuk anak-anak usia 5–10 tahun.
3. Malin Kundang