5. Kekerasan Digital terhadap Perempuan Masih Marak
Transformasi digital memang membuka peluang, tapi juga membawa risiko baru. Kekerasan berbasis gender di ruang digital meningkat signifikan, terutama terhadap aktivis perempuan dan jurnalis. Menurut University of California Press, 38% perempuan secara global pernah mengalami kekerasan online.
6. Kebijakan Global Masih Perlu Diperkuat
Beberapa negara memang telah mengadopsi kebijakan pro-kesetaraan gender di bidang teknologi. Namun menurut laporan UNDP 2022, implementasi di lapangan masih terbatas. Banyak kebijakan bersifat normatif dan tidak memiliki indikator terukur dalam hal keberpihakan pada perempuan.
Sebuah makalah ilmiah di Gender, Technology and Development Journal menegaskan pentingnya pendekatan interseksional dalam kebijakan digital. Artinya, kebijakan tidak hanya mempertimbangkan gender, tapi juga kelas sosial, lokasi geografis, dan etnisitas.
7. Infrastruktur Digital Juga Harus Inklusif Gender
Pembangunan infrastruktur digital seperti jaringan 5G atau pusat data seringkali tak mempertimbangkan kebutuhan komunitas rentan, termasuk perempuan di daerah terpencil. ITU Development Index menyoroti bahwa konektivitas yang merata hanya bisa dicapai jika desain kebijakan dan investasi memperhitungkan keadilan gender.
Jurnal Information Technologies & International Development menekankan bahwa penyediaan infrastruktur berbasis gender inklusif harus menjadi standar, bukan pengecualian. Mulai dari lokasi jaringan hingga cara distribusinya, semuanya bisa menentukan siapa yang akan ikut maju—dan siapa yang akan tertinggal.
Bukan Lagi Pilihan, tapi Kebutuhan!
Kesetaraan gender dalam transformasi digital bukan bonus tambahan. Ia adalah fondasi untuk masa depan yang berkelanjutan. Saat dunia bergerak makin cepat secara digital, tak ada alasan untuk membiarkan sebagian kelompok tertinggal karena jenis kelamin.
WTISD 2025 mengajak semua pihak—pemerintah, swasta, pendidik, dan komunitas—untuk memastikan bahwa inovasi digital hadir bagi semua.
Karena transformasi digital sejati adalah ketika semua orang, dari mana pun latar belakangnya, bisa terhubung dan berkembang bersama.