Tujuan ini membantu HR memahami bahwa meski sering pindah, semua langkah punya arah yang sama. Jangan sampai terlihat seperti ‘melompat tanpa arah’. Arah itu yang akan membuat HR tetap percaya dan tertarik, sekalipun jejak karier terlihat zig-zag.
Di era sekarang, job hopping tidak otomatis dinilai buruk. Tapi tetap perlu strategi. Harus ada growth yang jelas, added value yang konkret, dan narasi yang konsisten.
HR bukan menilai dari seberapa lama bertahan, tapi seberapa jauh berkembang.
Jadi kalau memang merasa butuh pindah kerja, jangan takut. Tapi jangan juga asal lompat. Setiap langkah harus punya alasan dan pencapaian.
Karena pada akhirnya, karier bukan soal berapa kali pindah, tapi apa yang dibawa dan ditinggalkan di setiap tempat kerja.