20 Maret Hari Lahir B.F. Skinner Sang Perintis Behaviorisme: Teori dan Pemikirannya Bisa Bantu Kamu Lolos SNBT

Kamis 20-03-2025,06:15 WIB
Reporter : Immanuela Regina
Editor : Yulfarida Arini

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- 20 Maret hari ini kita memperingati hari lahir B.F. Skinner, seorang psikolog yang gagasannya mengubah cara kita memahami perilaku manusia.

Melalui teori operant conditioning, Skinner membuktikan bahwa perilaku bisa dibentuk melalui penguatan dan hukuman.

Konsep ini tidak hanya berpengaruh pada psikologi, tetapi juga pada pendidikan, terapi, hingga pelatihan hewan. Bahkan, dalam konteks Indonesia saat ini, metode Skinner bisa jadi solusi bagi kamu yang baru saja ditolak SNBP dan sedang bersiap untuk SNBT serta ingin meningkatkan pola belajar!

1. Kontribusi B.F. Skinner dalam Psikologi dan Pembelajaran

Skinner adalah tokoh utama dalam behaviorisme, aliran psikologi yang menekankan bahwa perilaku manusia bukanlah hasil dari faktor internal seperti kognisi atau emosi, melainkan akibat dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.

Ia percaya bahwa semua tindakan manusia dapat diprediksi dan dimodifikasi melalui prinsip reinforcement. Dengan meneliti bagaimana makhluk hidup belajar dari konsekuensi perilakunya, Skinner membuka jalan bagi metode pembelajaran yang lebih sistematis dan berbasis eksperimen.

Dalam konteks pendidikan, gagasan ini sangat relevan bagi kamu yang baru saja gagal SNBP. Dengan memahami bagaimana reinforcement bekerja, kamu bisa menyusun strategi belajar yang lebih efektif untuk SNBT. Misalnya, dengan menciptakan pola reinforcement positif seperti memberikan reward setelah menyelesaikan satu bab materi, kamu dapat meningkatkan motivasi belajar secara bertahap. Selain itu, penguatan negatif, seperti mengurangi gangguan dengan menjauhkan ponsel saat belajar, juga bisa diterapkan agar fokus lebih maksimal.

2. Operant Conditioning: Dasar Pemikiran Skinner dalam Pendidikan

Operant conditioning merupakan salah satu teori utama Skinner yang menyatakan bahwa perilaku dapat diperkuat melalui konsekuensi yang diberikan. Skinner menemukan bahwa makhluk hidup cenderung mengulangi perilaku yang menghasilkan konsekuensi positif (reinforcement) dan menghindari perilaku yang menghasilkan konsekuensi negatif (hukuman). Teori ini diaplikasikan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan dan manajemen perilaku.

Dalam konteks persiapan SNBT, kamu bisa menggunakan metode ini dengan memberikan self-reward setelah menyelesaikan target belajar tertentu, atau dengan menghindari konsekuensi negatif seperti kehilangan waktu luang jika tidak belajar sesuai jadwal. Dengan menggunakan operant conditioning, kamu dapat mengubah kebiasaan belajar mereka secara bertahap tanpa merasa terbebani oleh tekanan yang terlalu besar.

3. Reinforcement dan Schedules of Reinforcement dalam Pembelajaran

Selain itu, Skinner juga memperkenalkan berbagai jenis jadwal reinforcement, seperti fixed-ratio, variable-ratio, fixed-interval, dan variable-interval, yang membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Kamu yang baru gagal SNBP bisa menerapkan fixed-ratio reinforcement, misalnya, memberi diri sendiri hadiah setelah menyelesaikan lima bab materi, atau variable-ratio reinforcement dengan mengevaluasi diri setelah beberapa sesi belajar untuk melihat peningkatan pemahaman. Dengan memahami cara kerja reinforcement ini, kamu bisa menjaga motivasi belajar dan menghindari rasa jenuh.

4. Hukuman dalam Teori Skinner dan Dampaknya pada Motivasi Belajar

Meskipun Skinner lebih menekankan reinforcement dibanding hukuman, ia tetap mengakui bahwa hukuman dapat digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. Namun, Skinner menekankan bahwa hukuman yang terlalu keras dapat menimbulkan efek samping seperti ketakutan dan stres, sehingga ia lebih menyarankan penghilangan reinforcement positif sebagai alternatif hukuman.

Dalam persiapan SNBT, kamu bisa menerapkan konsep ini dengan membatasi akses ke media sosial jika target belajar tidak tercapai, sehingga otak belajar untuk menghindari kebiasaan buruk. Jika hukuman digunakan secara efektif, kamu dapat meningkatkan disiplin belajar tanpa menimbulkan stres berlebihan. Pendekatan ini membantu mereka lebih sadar akan konsekuensi dari kebiasaan malas dan mendorong pembentukan pola belajar yang lebih baik.

5. Penemuan Skinner: Dari Skinner Box hingga Teaching Machine dalam Dunia Pendidikan

Skinner Box adalah eksperimen yang membantu memahami bagaimana makhluk hidup belajar dari konsekuensi perilaku mereka. Eksperimen ini menjadi dasar bagi pengembangan teknologi pembelajaran yang lebih interaktif dan berbasis umpan balik langsung. Selain itu, Skinner juga mengembangkan Teaching Machine, sebuah perangkat yang memberikan materi pelajaran secara bertahap dengan feedback instan.

Dalam konteks pembelajaran modern, metode ini bisa diterapkan dalam latihan soal berbasis teknologi seperti aplikasi CBT (Computer-Based Test) yang memberikan feedback langsung. Siswa dapat segera mengetahui mana yang perlu diperbaiki sebelum SNBT, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan strategi belajar dengan lebih cepat dan efisien.

6. Cumulative Recorder dan Analisis Perilaku dalam Evaluasi Belajar

Cumulative Recorder adalah alat yang digunakan Skinner untuk mencatat pola respons dalam eksperimen operant conditioning. Dengan alat ini, Skinner dapat menganalisis bagaimana perilaku berkembang seiring waktu dan mengidentifikasi tren dalam pembelajaran.

Kategori :