MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Ramadan sudah di depan mata, dan satu tradisi yang selalu meramaikan bulan suci ini adalah Sahur On The Road (SOTR). Dari tahun ke tahun, kegiatan ini jadi ajang seru untuk berbagi dan merasakan kebersamaan di waktu sahur. Bukan cuma soal makan di jalanan, tapi juga soal berbagi kebahagiaan dengan sesama.
SOTR bukan sekadar konvoi malam sambil makan sahur di luar rumah. Banyak komunitas dan kelompok anak muda yang menjadikan ini sebagai momen berbagi. Mereka membagikan makanan sahur kepada tunawisma, pekerja jalanan, hingga orang-orang yang masih beraktivitas di malam hari. Di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, SOTR bahkan sudah menjadi agenda tahunan yang dinantikan!
Ikut SOTR? Ini Tipsnya!
1.Bawa makanan yang praktis, sehat, dan gampang dibagi.
Pilih menu yang tahan lama dan tidak mudah tumpah. Nasi bungkus dengan lauk sederhana, roti isi, atau bubur kacang hijau dalam cup bisa jadi pilihan. Kalau bisa, tambahkan air mineral biar makin lengkap!
2.Pastikan kegiatan dilakukan dengan tertib.
Niatnya berbagi, jangan sampai malah bikin macet. Hindari konvoi panjang yang bisa mengganggu pengguna jalan lain. Kalau bisa, tentukan titik kumpul dan bagi tugas supaya lebih terorganisir.
3.Gabung dengan komunitas yang sudah berpengalaman.
Kalau pertama kali ikut, lebih baik cari komunitas yang sudah terbiasa mengadakan SOTR. Mereka biasanya punya rute aman, titik distribusi yang efektif, dan cara berbagi yang lebih terstruktur!
4.Tetap utamakan keselamatan.
Jangan ugal-ugalan di jalan! Pakai helm kalau naik motor, perhatikan kondisi kendaraan, dan jangan lupa patuhi aturan lalu lintas. Kalau rombongan terlalu besar, bagi dalam beberapa kelompok kecil supaya lebih aman !
5.Siapkan pakaian yang nyaman dan sesuai.
Ingat, ini bukan acara nongkrong biasa !Pakai baju yang santai tapi sopan, dan sesuaikan dengan kondisi cuaca. Jaket atau hoodie bisa jadi pilihan kalau udara malam dingin.
6.Jangan lupa niat dan keikhlasan.
Sahur On The Road bukan buat gaya-gayaan atau eksis di media sosial. Kalau mau berbagi, lakukan dengan tulus. Dokumentasi boleh, tapi jangan sampai lebih fokus foto-foto daripada esensi berbagi itu sendiri!