LOWOKWARU. DISWAYMALANG.ID-- Universitas Negeri Malang (UM) segera menambah empat guru besar baru. Keempat guru besar itu akan dikukuhkan dalam acara yang akan digelar di Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) A19 lantai 9, Kampus UM, Kamis (14/11),
Mereka yang akan dikukuhkan itu adalah Prof. Dr. Eng. Siti Sendari, S.T., M.T. yang akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Interaksi Manusia-Mesin di Fakultas Teknik. Lalu Prof. Dr. Martutik, M.Pd. sebagai Guru Besar Bidang Analisis Wacana dan Pembelajarannya di Fakultas Sastra,
Kemudian, Prof. Habiddin, S.Pd., M.Pd., M.Si., Ph.D. sebagai Guru Besar dalam Asesmen Pembelajaran Kimia di Fakultas MIPA. Dan, Prof. Dr. I Nyoman Ruja, S.U., sebagai Guru Besar dalam bidang Sosiologi Pedesaan Berkelanjutan.
Karya Ilmiah
Pada acara pengukuhan nanti, masing-masing dari empat guru besar baru itu akan menyampaikan pidato pengukuhan. Prof. Dr. Eng. Siti Sendari, S.T., M.T. yang akan menyampaikan karya ilmiah yang berjudul Interaksi Manusia-Mesin: Adopsi Perilaku Eksplorasi Belajar Manusia pada Mesin melalui Genetic Network Programming dan Reinforcement Learning.
Karya ilmiah ini bersumber dari penelitian yang mengedepankan penerapan Genetic Network Programming (GNP) dan Reinforcement Learning (RL) untuk menciptakan mesin yang dapat belajar dan menyesuaikan diri. Juga, yang berpotensi besar mendukung tujuan SDGs dalam aspek inovasi dan infrastruktur.
Sementara itu, Prof. Dr. Martutik, M.Pd., akan menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kajian Wacana. Menurut Prof. Martutik, pembelajaran bahasa tidak cukup hanya mengajarkan struktur bahasa. Tetapi juga pemahaman konteks sosial dan budaya yang relevan.
Pada bidang pendidikan kimia, Prof. Habiddin, S.Pd., M.Pd., akan menyampaikan karya ilmiah berjudul Visualisation in Chemistry: Tools for Chemistry Teaching and Assessment. Prof. Habiddin menyoroti pentingnya visualisasi dalam memahami konsep-konsep kimia yang abstrak.
Terakhir, Prof. Dr. I Nyoman Ruja, S.U. akan menyampaikan pidato berjudul Peluang dan Tantangan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem: Perspektif Sosiologi Pedesaaan. Materi pidato Prof. Nyoman merujuk ke hasil penelitian yang membahas strategi-strategi untuk mengatasi kemiskinan di daerah pedesaan, yang seringkali kurang mendapatkan perhatian dalam kebijakan pembangunan.
Pengukuhan empat guru besar ini menandakan komitmen UM untuk berperan aktif dalam kemajuan ilmu pengetahuan yang relevan dengan tantangan global. Melalui riset dan pengajaran, keempat guru besar ini diharapkan mampu berkontribusi lebih jauh dalam mewujudkan masyarakat yang berdaya saing, berwawasan luas, dan berkelanjutan.
Selain itu, pengukuhan empat guru besas baru itu mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui riset inovatif. (*)