MALANG, DISWAYMALANG.ID--Rhizanthes deceptor adalah salah satu bunga paling unik dan misterius yang tumbuh di hutan hujan tropis Sumatera, Indonesia. Tanaman ini menarik perhatian ilmuwan dan pecinta botani karena strukturnya yang tidak biasa, cara hidupnya yang bergantung pada tumbuhan lain, dan kelelangkaannya di alam liar.
BACA JUGA:Chocolate Cosmos, Bunga Langka Beraroma Coklat dari Meksiko
Sejarah Ilmiah dan Klasifikasi
Rhizanthes deceptor termasuk dalam famili Rafflesiaceae, keluarga tanaman parasit yang terkenal karena bunga-bunga besarnya yang aneh dan menarik. Genus Rhizanthes sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Barthélemy Charles Joseph Dumortier pada tahun 1829, dan sejak itu para ahli botani telah mengenali beberapa spesiesnya, termasuk R deceptor.
Nama Rhizanthes berasal dari bahasa Yunani: rhiza yang berarti “akar” dan anthos yang berarti “bunga”, merujuk pada karakteristik parasitnya yang hidup pada akar tumbuhan lain.
BACA JUGA:Keajaiban Bunga Himalayan Blue Poppy: Keindahan Biru nan Langka dari Puncak Dunia
Ciri Fisik dan Habitat
Berbeda dari tanaman pada umumnya, Rhizanthes deceptor tidak memiliki daun, batang, akar, atau jaringan fotosintesis. Sehingga tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri.
Sebagai gantinya, tanaman ini hidup sebagai parasite lengkap (holoparasit) yang bergantung seluruhnya pada akar tumbuhan inangnya dari genus Tetrastigma, sejenis tanaman merambat yang terkait dengan anggur.
BACA JUGA:Kurulu, Si Bunga Abadi dari Pegunungan Papua, Warna Bertahan Tahunan dalam Kondisi Kering
Bunga R deceptor memiliki warna dasar putih dengan ujung kecokelatan atau merah-cokelat, dan berdiameter antara 20 hingga 27 cm saat mekar. Mereka tumbuh langsung dari akar inangnya di bawah permukaan tanah, kemudian mekar untuk beberapa waktu di permukaan hutan tropis.
Tanaman ini hanya dijumpai di hutan hujan tropis Sumatra pada ketinggian sekitar 500–700 meter, membuatnya sangat khusus dan tersebar terbatas di wilayah ini.
BACA JUGA:9 Rekomendasi Catokan Rambut di Bawah Rp1 Juta, Tetap On Point meski Musim Hujan
Makna dan Keunikan Biologis
Secara biologis, Rhizanthes deceptor adalah contoh ekstrem dari evolusi parasitisme pada tumbuhan. Karena tidak memiliki daun atau klorofil, ia sepenuhnya bergantung pada jaringan inangnya untuk nutrisi dan air suatu strategi hidup yang sangat berbeda dari tanaman hijau lainnya.
Keunikan ini menjadikannya subjek menarik bagi penelitian ilmiah, terutama dalam memahami bagaimana tanaman dapat beradaptasi tanpa kemampuan fotosintesis. Juga, bagaimana hubungan parasit-inang berevolusi dalam ekosistem hutan hujan tropis.
Manfaat dan Potensi Ilmiah
Walaupun Rhizanthes deceptor bukan tanaman yang digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa tumbuhan dari famili Rafflesiaceae termasuk Rhizanthes mungkin memiliki senyawa sekunder seperti fenolik dan flavonoid yang menarik untuk studi lebih lanjut, termasuk aktivitas antioksidan.
BACA JUGA:Bird of Paradise, Sejarah Panjang dan Eksotisme Si Bunga Tropis Asal Afrika Selatan