LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID – Firdha Mahrifatul Zana resmi menjadi doktor termuda Universitas Negeri Malang (UM). Pada usia 26 tahun ia dinyatakan lulus melalui program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Ia juga dinobatkan sebagai lulusan unggulan pada Wisuda UM periode ke-136 yang digelar Sabtu (6/12).
Dalam keterangannya, Dr Firdha menyebut program PMDSU tidak hanya membentuk kemampuan akademik, tetapi juga menempa ketangguhan mental.
“Ternyata sekolah akademik pun itu bisa menempa mental. Tidak harus di militer,” ujarnya.
Ia menjelaskan, proses riset yang intens, revisi berulang, hingga penolakan jurnal menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter selama menempuh studi doktoral. Menurutnya, PMDSU menjadi program yang efektif mencetak peneliti muda.
“Saya belajar dari nol sampai akhirnya percaya diri menulis artikel untuk jurnal Q1 dan Q2 dengan bimbingan dosen promotor dan kopromotor,” katanya.
Dr Firdha juga mengungkapkan bahwa tantangan non-akademik menjadi bagian terberat dalam perjalanannya. Ia harus menghadapi wafatnya sang ibu tepat menjelang sidang promosi doktor.
“Saya belajar menerima takdir. Bisa jadi jalan yang berbelok itu justru jalan terbaik dari Allah,” tuturnya.
Dalam bidang riset, Dr. Firdha mengembangkan asesmen matematika berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) dengan menggabungkan dua dimensi, yakni dimensi proses berpikir Taksonomi Bloom (C1–C6) dan dimensi pengetahuan Anderson dan Krathwohl yang meliputi faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Asesmen ini dirancang untuk tidak hanya mengukur tingkat berpikir kritis, tetapi juga jenis pengetahuan yang dicapai siswa. Saat ini, ia juga tengah mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk buku yang dikembangkannya.
Selain itu, selama menjalani program PMDSU, Dr Firdha mengikuti program pertukaran mahasiswa di Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, selama tujuh bulan.
Setelah lulus dari Program Studi S3 Pendidikan Matematika, Dr. Firdha menyatakan keinginannya untuk kembali mengabdi di UM sebagai dosen.
“Saya ingin kembali ke UM dan melanjutkan penelitian ini agar manfaatnya lebih luas,” pungkasnya. (ab)